logo
×

Jumat, 01 Mei 2020

Sampoerna Terjangkit Corona, Begini Tanggapan Tri Rismaharini

Sampoerna Terjangkit Corona, Begini Tanggapan Tri Rismaharini

DEMOKRASI.CO.ID - Ketidakjujuran menjadi pangkal masalah ditemukannya kasus virus corona baru (Covid-19) yang awalnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk.

Menurut Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, seharusnya dua PDP tersebut yang kini berstatus positif Covid-19 dan telah meninggal dunia semestinya harus menjalani karantina. Namun, dua pasien tersebut tetap bekerja.

“Sebetulnya dia (pasien) saat itu (status) sudah PDP. Tapi, dia kerja, jadinya nulari (menularkan). Tapi, mudah-mudahan enggaklah,” kata Risma saat di SDN Ketabang 1, Surabaya, Kamis (30/4).

Risma juga mengaku, penanganan dua karyawan rokok tersebut sudah dilakukan sesuai protap kesehatan, namun tak mendapat dukungan dari perusahaan tersebut.

“Jadi, yang di awal itu, waktu itu kan Puskesmas nangani sendiri, jadi pengawasannya kurang. Sehingga dia tetap kerja, sebetulnya dia (pasien Civid-19 meninggal) sudah PDP saat itu,” ujarnya dilansir Kantor Berita RMOLJatim.

Saat ini, Pemkot Surabaya tengah melakukan tracing atas temuan kasus positif Covid-19 di pabrik rokok tersebut. Pemkot juga terus melakukan rapid test dan tes swab terhadap ratusan karyawan pabrik Sampoerna secara bertahap untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Sebanyak 323 karyawan yang telah menjalani rapid test juga sudah diisolasi dan ditempatkan di salah satu hotel di Surabaya.

“Makanya mereka (karyawan Sampoerna) dimasukkan hotel (menjalani karantina) dan semua biaya ditanggung Sampoerna,” tutup Risma.

Imbas temuan tersebut, kini 500 karyawan perusahaan tersebut diliburkan karena berpotensi tertular virus corona.

Ketua Tim Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi telah berkoordinasi dengan pimpinan PT HM Sampoerna dan telah menindaklanjuti dengan menetapkan sembilan orang karyawan di kompleks pabrik itu sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

Tenaga medis juga menindaklanjuti dengan mengambil sampel swab terhadap 163 orang karyawan lainnya dan diperiksa menggunakan metode tes polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium, sambil menunggu hasil swab yang diperkirakan keluar dalam satu atau dua hari ke depan.

323 karyawan di pabrik rokok itu juga telah menjalani rapid test. Hasilnya, 100 orang di antaranya reaktif.

Sampai saat ini, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 belum mengetahui dari mana riwayat transmisi atau penularan dua karyawan pabrik rokok Sampoerna yang meninggal karena tertular virus corona itu.[rmol]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: