DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Umum PPP M Romahurmuziy menilai makanan dan fasilitas tahanan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak memenuhi standar yang ada. Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Romy itu setelah bebas dari Rumah Tahanan KPK, Jakarta Selatan, Rabu (29/4) malam.
"Kepada pimpinan KPK, karena anggaran yang diperuntukkan bagi tahanan di sini untuk makan itu sangat rendah, ya, untuk ukuran DKI Jakarta," kata Romy.
Romy menaksir anggaran yang diberikan untuk makanan tahanan antara Rp 32 ribu sampai Rp 42 ribu untuk tiga kali makan. "Jadi memang secara gizi tidak cukup," kata dia.
Romy juga menilai kunjungan keluarga yang diberikan KPK sangat rendah. Sebelum wabah Covid-19, tahanan hanya diizinkan menerima kunjungan dua kali dalam sepekan. Sementara saat Covid-19, KPK tidak mengizinkan adanya kunjungan keluarga.
"Setelah terjadinya Covid, hanya box yang dikirim oleh keluarga yang mengunjungi kami," kata dia.
Selain itu, Romy juga mengeluhkan tidak adanya pemanas makanan seperti kompor atau oven dalam tahanan. Seharusnya fasilitas itu ada karena KPK tidak memberikan gizi yang mencukupi. Dengan begitu, Romy berharap makanan yang diantar oleh keluarga bisa dihangatkan.
"Kami berharap nanti ada perbaikan dengan penyediaan dapur atau penyediaan kompor pemanas agar makan yang dikirim keluarga bisa lebih awet," kata Romy. []