DEMOKRASI.CO.ID - Peranan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap dampak ekonomi akibat pandemik virus corona baru atau Covid-19 kembali dipertanyakan.
Dalam sebuah diskusi daring, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) membahas persoalan ini.
Ketua Dewan Pengurus LP3ES, Didik J. Rachbini menyampaikan, BUMN merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang cukup besar. Namun peranannya tidak begitu nampak.
"BUMN ini satu resources, aset besar. Masa enggak ada peranannya," ujar dosen ekonomi Universitas Indonesia ini dalam diskusi dating bertajuk "Mobilisasi Kekuatan Sumberdaya BUMN Dimasa Pandemi Covid-19", Senin (18/5).
Dengan melihat kondisi ekonomi dunia dan juga domestik yang cukup terpuruk karena pandemik virus corona, LP3ES memberikan tujuh rekomendasi untuk BUMN.
Rekomendasi ini bersifat tekhnis dan ditujukan kepada PLN hingga Pertamina. Berikut ini 7 rekomendasi yang disampaikan LP3ES:
Pertama, PLN dalam masa Covid-19 bisa bekerjasama dengan perusahaan telekominikasi untuk membangun jaringan fiber ke seluruh indonesia.
Kedua, langkah ini bisa diikuti oleh kereta api. Seluruh jalur kereta api jawa bisa dialiri fiber optik untuk pengembangan infrastruktur digital.
Ketiga, Telkomsel menjadi pimpinan pengembangan infrastruktur digital diselyruh Indonesia dengan bekerjasama dengan swasta.
Keempat, melarang BUMN memakai penyertaan modal negara (PMN) atau mengalihkan fungsinya untuk bantuan UMKM, kesehatan dan bantuan sosial apapun.
Kelima, melanjutkan kegiatan ekspor BUMN dan bisa menjadi pelopor ekspor perkebunan, tambang dan lain-lain.
Keenam, Pertamina harus mengembalikan dana publik yang membayar harga bensin sangat mahal dari seharusnya.
Ketujuh, menghidupkan peranan Bulog sebagai institusi penyedia logistik pangan. Diharapkan bisa diperluas dengan bekerjasama dengan retail swasta yang sudah berkembang, guna mengamankan stok pangan.(rmol)