DEMOKRASI.CO.ID - Politikus PKS Lalu Suryade mengkritik Anies Baswedan yang mengangkat pria berkoas palu arit Achmad Izzul Waro menjadi Direktur Pelayanan dan Pengembangan Bisnis PT Transjakarta
“Yg menangin jadi gubernur yakni PKS, dan yg diangkat jadi direktur di BUMD yaitu palu arit. Luar biasa @aniesbaswedan,” kata Lalu Suryade di akun Twitter-nya @suryadelalu.
Yg menangin jadi gubernur yakni PKS, dan yg diangkat jadi direktur di BUMD yaitu palu arit. Luar biasa @aniesbaswedan. Bila jadi presiden, hubungan dg China bisa dipererat lebih kuat wkwk.. https://t.co/kMfMqdQ2sH— SURYADE (@suryadelalu) May 15, 2020
Lalu Suryade khawatir Anies bisa mempererat hubungan Indonesia dengan China ketika menjadi Presiden Indonesia. “Bila jadi presiden, hubungan dg China bisa dipererat lebih kuat,” ungkapnya.
Direktur Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transjakarta Ahmad Izzul Wara memberikan klarifikasi terkait foto dirinya memakai kaos merah palu arit beredar di media sosial.
“Foto tersebut diambil di Kota Ho Chi Minh, Vietnam pada tahun 2013,” kata Izzul Waro dalam pernyataan kepada media, Kamis (14/5/2020)
Kata Izzul, foto itu, dirinya bersama rekan-rekan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) kala itu melakukan kunjungan kerja untuk mendapatkan perbandingan tentang tata kelola transportasi perkotaan di Vietnam.
Ia mengatakan,kaos merah yang ramai di medsos didapatkan dari pedagang kaki lima pinggir jalan di Vietnam. “Tujuan kami mendapatkan kaos itu semata-mata sebagai oleh2 layaknya kunjungan ke daerah lain,” ungkapnya.
Kata Izzul Waro, sebagai pegiat transportasi publik, sama sekali tak mengira kasusnya akan meluas seperti ini. “Saya juga tak ada maksud lain, apalagi sampai melukai hati saudara kami sendiri, sesama warga negara Indonesia yang saya cintai ini,” paparnya.
Ia memohon ampunan dan berlindung pada Allah ta’ala dari segala bentuk kekhilafan dan godaan syaitan yang terkutuk.
“Tak lupa saya juga menyampaikan permohonan maaf bilamana perbuatan saya ini menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat,” paparnya.
Selain itu, Izzul Waro mengakui seorang nahdliyin tulen, karena selain lahir dan tumbuh berkembang di Kota Kediri Jawa Timur.
“Saya juga pernah berkecimpung dalam organisasi IPNU (Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama). Meskipun demikian, wallahi saya nyatakan saya tak pernah tergabung dengan parpol manapun, apalagi sebuah parpol terlarang,” pungkasnya. (*)