DEMOKRASI.CO.ID - Detik-detik penjemputan Habib Bahar bin Smith oleh Bapas dan Kepolisian viral di media sosial. Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Benny Cahyadi, menyebut ajakan Habib merokok satu batang adalah modus mengumpulkan massa dan dikhawatirkan melarikan diri.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, Habib Bahar mengajak Benny Cahyadi untuk merokok dan menjamin menaati petugas untuk kembali ke Lapas.
"Siap malam ini saya balik ke lapas, kita ngerokok sebatang dulu, saya ngerokok dulu sebatang," kata Habib.
"Kita dengan tim dikejar waktu," jawab Benny.
"Saya minta dengan hormat," kata Benny.
"Saya memahami. Saya ikut ke lapas, saya enggak bakal kabur, saya enggak bakal lari, ini pengacara saya. Pak Kasat ikut saya ke dalam, ngerokok sebatang sama saya, setting mobil bapak di sini, nanti kita bareng. Saya yang jamin," jawab Habib.
Namun, Benny dengan halus menolak ajakan Habib Bahar. "Saya bertanggung jawab di lapangan penuh,” ujar Benny.
Mengenai kejadian dalam upaya penjemputan pukul 02.00 WIB pagi tadi, Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Benny Cahyadi, membenarkannya. Benny mengaku tidak mau mengikuti ajakan Habib Bahar, guna mengantisipasi dia melarikan diri dan mengumpulkan massa..
"(Ajakan merokok?) Enggak ada itu, pengalihan dia mau kabur, pura-pura. Intinya biar dia menjauh dari kita, pura-pura keluar dulu, dia pancing supaya kita masuk ke dalam rumah.," katanya kepada wartawan, Selasa 19 Mei 2020.
Benny mengatakan, izin merokok upaya Habib Bahar hendak melarikan diri. Oleh karenanya, keinginan itu tidak dituruti petugas.
"Dia (katanya) masuk ke dalam sementara di dalam itu ada pintu keluar. Tapi, enggak kita kasih. Kita minta langsung ke Lapas. Jadi dia sengaja untuk mengulur-ulur waktu," kata Benny.
Benny mengatakan, polisi belum mengetahui jelas alasan Habib Bahar ingin merokok. Namun, Habib juga sempat mengatakan, merokok sambil menunggu menyiapkan baju.
"Enggak tahu kalau (penyebab ingin merokok) itu, yang jelas dia mengulur-ulur waktu dengan alasan mau ngerokok, mau siapin baju, mau ketemu istrinya. Masalah ngerokok dan segala macam, prinsipnya dia sengaja mengulur waktu untuk mendatangkan massa," jelas Benny.
Lanjut Kasat, saat izin ingin rokok itu, seluruh santri dan kerabat berkumpul dan berusaha menahan Habib untuk tidak dijemput. Namun polisi, berhasil membendung massa.
"Memang (orang-orang) mau ngejagain biar dia tidak dibawa. Massa yang datang dihalau. Tapi, yang jelas perbuatan Polri sudah penuh. Apapun yang terjadi malam itu harus dibawa," katanya.
Selain itu, Benny menyampaikan, tindakan Habib Bahar juga memancing polisi untuk masuk ke dalam tempat area ibadah pesantren. Untung, pihak Kepolisian tak menuruti dan tetap berada di luar.
Benny menjelaskan, dalam hal ini polisi hanya mendampingi Kementerian Kemenkumham, dalam hal ini pihak Lapas, terkait upaya penjemputan Habib Bahar di wilayah hukum Polres Bogor.
"Jadi dijebak lah. Kita kan berseragam semua, kita tidak mau masuk ke tempat ibadah karena kita menghargai kan. Kalau untuk wawancara kan, dia paksa kita masuk, kita tidak masuk. Prinsipnya komunikasi di luar. Nah jadi kita kan menghargai lah orang sedang di dalam tempat ibadah, polisi kan sesuai aturan tidak bisa masuk. Makanya kita komunikasi kan untuk di liar. Sengaja kita persuasif karena bulan ramadan juga supaya tidak ada gesekan," katanya. []