DEMOKRASI.CO.ID - Pernyataan Wakil Bendahara Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Rizki Aljupri soal sengkuni yang dikaitkan dengan Amien Rais membuat panas para loyalis mantan Ketua Dewan Kehormatan PAN itu. Sudah meminta maaf, PAN juga menegur keras Rizki Aljupri atas pernyataannya.
Istilah sengkuni berawal dari mundurnya Hanafi Rais dari PAN memunculkan sinyal akan adanya partai baru. Wakil Bendahara Umum DPP PAN Rizki Aljupri menyebut orang yang akan bergabung pada partai baru tersebut merupakan sekelompok orang yang tak dapat menerima kekalahan saat Kongres PAN Februari lalu di Kendari.
"Melihat pemetaan individu yang menyatakan akan bergabung dengan partai baru bentukan Amien Rais, DPP PAN menilai ini tidak lebih dari sekelompok orang yang tidak dapat menerima kekalahan karena jagoan mereka kalah dalam Kongres PAN di Kendari," ujar ujar Rizki dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/5/2020).
Rizki yang juga merupakan Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Tegal menilai, PAN justru bersyukur dengan keluarnya beberapa orang tersebut. Menurutnya, hal ini membuat partai pimpinan Ketum Zulkifli Hasan itu terbebas dari orang dengan karakter sengkuni.
"Kami justru bersyukur, karena saat ini PAN dapat lepas dari orang-orang yang memiliki karakter sengkuni," kata Rizki.
Loyalis Amien Rais, termasuk dari DPW PAN DIY, panas atas pernyataan Rizki. Rizki bahkan disebut sebagai cebong biru.
Salah satu loyalis Amien Rais, Agung Mozin membalas pernyataan Rizki. Ia menyebut justru pimpinan PAN-lah yang memiliki karakter Sengkuni.
"Siapa Sengkuni di PAN, itu adalah orang-orang yang masuk atau disusupkan pimpinan PAN ke dalam kepengurusan PAN. Mereka itu yang tidak paham apa yang menjadi landasan perjuangan partai dan tiba-tiba sudah masuk menjadi pengurus harian partai sebagai elite baru cuma karena kedekatan-kedekatan dengan anggota keluarga atau istri pimpinan PAN," kata Agung, Sabtu (16/5/2020).
"Saat ini justru pimpinan PAN dan rombongannyalah yang Sengkuni sesungguhnya, di mana mengelola partai justru melibatkan anak dan isterinya dalam rapat-rapat partai termasuk menentukan nama-nama yang jadi pengurus DPP PAN," sambungnya.
Agung pun menyindir Rizki. Ia menuding Rizki menjadi pengurus PAN lantaran dekat dengan pimpinan PAN.
"Kalau kita lihat di sana ada Wakil Bendahara Umum yang ujuk-ujuk menjadi pengurus cuma karena bisa menjilat istri pimpinan partai yang kebetulan suaminya adalah juga anggota DPR RI. Saat ini pimpinan PAN itu sudah seperti para pemilik dinasti politik yang di Menteng dan di Cibubur yang sudah merasa menjadi pemilik partai," tutur Agung.
"Jadi menyebut Pak Amien Rais dan pendukungnya sebagai Sengkuni adalah salah alamat atau senjata makan tuan saja," imbuh dia.
Atas pernyataan Rizki yang menjadi polemik, DPP PAN sudah menyampaikan permintaan maaf. Menurut juru bicara PAN Viva Yoga Mauladi, istilah sengkuni yang dilontarkan Rizki Aljupri menimbulkan multitafsir dan perdebatan.
"Berkaitan dengan pernyataan dari Wakil Bendahara DPP PAN Rizki Aljupri, tentang istilah 'Sengkuni' sehingga menimbulkan multitafsir dan perdebatan, dengan ini atas nama DPP PAN, kami mohon maaf jika ada pihak yang merasa tersinggung atas penafsiran bahasa Rizki Aljupri," kata juru bicara PAN Viva Yoga Mauladi, Kamis (14/5).
Viva menyebut Rizki Aljupri merasa Sengkuni itu hanya penafsiran bahasa. Namun, kata Viva, Rizki Aljupri tetap kena tegur.
"Ketua Umum Zulkifli Hasan telah menegur Rizki agar berhati-hati dalam mengemukakan pernyataan agar tidak menimbulkan multitafsir dan kegaduhan," ucap Viva.
Sekjen PAN Eddy Soeparno menambahkan, pihaknya telah memberikan teguran keras untuk Rizki. PAN pun tak mau memperpanjang polemik soal sengkuni dan menegaskan semua kader menghormati Amien Rais.
"Saya tidak ingin memperpanjang polemik penggunaan istilah sengkuni karena bagi kami pengurus yang sempat melontarkan ungkapan sengkuni tersebut sudah kami beri peringatan secara keras dan dia juga sudah menyampaikan permintaan maafnya atas terpelesetnya dia menyampaikan kata-kata tersebut," ungkap Eddy kepada detikcom, Sabtu (16/5).
Eddy menyatakan, kader PAN harus menjunjung tinggi etika. Ia juga menyatakan seluruh partai pimpinan Ketum Zulkifli Hasan itu senantiasa menghormati Amien Rais.
"Bagi kami, sudah kami tegaskan di awal perdebatan diskursus argumentasi di dalam PAN itu justru kami dorong tetapi dalam koridor kesantunan. Menjaga adab itu penting, terutama terhadap para senior-senior kita, para pendiri partai, terlebih khusus Pak Amien Rais," kata Eddy.
"Tidak ada kader PAN yang tidak hormat pada Pak Amien, semuanya hormat kepada pak Amien. Kami sebagai pengurus saat ini menjaga agar kesantunan, etika berkomunikasi, tata krama terhadap pimpinan kami, pendiri partai itu tetap terjaga," tambah dia. (*)