DEMOKRASI.CO.ID - Peristiwa penembakan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap istrinya HT (42) dan anggota TNI Serda HA (46) kini memasuki babak baru.
Bripka HE, oknum yang diduga menembak istrinya dan seorang anggota TNI resmi dijadikan tersangka oleh penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan.
Dilansir Tribun Bali dari laman Kompas.com melaporkan, Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe menuturkan jika Bripka HE menyerahkan diri tak lama setelah melakukan penembakan istrinya di kediamannya di Kabupaten Jeneponto.
Bripka HE kemudian diamankan Provos.
Kini dia ditahan di Rutan Polda Sulsel.
"Dia (Bripka HE) sudah ditetapkan sejak kemarin dan sudah ditahan bersama dengan tahanan lainnya," kata Guntur saat dikonfirmasi, Sabtu (16/5/2020).
Menurut Guntur, HE menyesal telah menembak istrinya dan Serda HA.
Guntur mengatakan, penembakan itu dilakukan Bripka HE setelah mengetahui bahwa istrinya dan Serda HA sedang berduaan di dalam kamar.
Meski demikian, menurut Guntur, Bripka HE tetap akan diproses secara pidana dan etik.
Penyidik saat ini masih merampungkan berkas perkara.
Pernah menjalin kasih
Lebih lanjut, Guntur mengatakan bahwa kedua korban, yakni HT dan Serda HA pernah menjalin kasih di masa muda. Keduanya juga masih memiliki hubungan kekeluargaan.
Namun, selama ini Bripka HE tidak pernah curiga bahwa istrinya berselingkuh dengan Serda HA.
Apalagi, sejak menikah hingga dikaruniai 4 anak, kondisi rumah tangga Bripka HE dan istrinya tetap harmonis.
"Atas pengakuan Istrinya bahwa dulu sebelum nikah pernah ada hubungan khusus," kata Guntur.
Bripka HE merupakan salah satu anggota polisi yang bertugas di Makassar.
Sementara Serda HA merupakan seorang Babinsa yang berasal dari kesatuan Kodim 1425/Jeneponto. (*)