DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama telah mengkritik pedas cara Donald Trump menangani pandemi Virus Corona. Ia menyebutnya sebagai bencana yang benar-benar kacau.
"Apa yang kita lawan dalam jangka panjang ini adalah keegoisan, perpecahan suku, dan memandang orang lain sebagai musuh. Hal itu telah merasuk kuat di kehidupan AS. Itu sebabnya mengapa respons terhadap krisis global ini begitu lemah dan berantakan. Ini akan menjadi buruk, sekalipun pemerintah melakukan yang terbaik. Bencana yang sangat kacau pun terjadi jika pola pikir 'apa untungnya bagi saya' dan 'apa pedulinya dengan orang lain' masih diterapkan di pemerintah kita," kecam Obama dalam panggilan internetnya yang bocor pada Jumat (8/5) malam dengan mantan anggota pemerintahannya.
AS sejauh ini masih 'memimpin' dalam jumlah kasus Virus Corona. Berdasarkan data Worldometers pada Minggu (10/5), jumlah kasus Virus Corona di sana telah mencapai 1.347.309 dengan 80.037 pasien meninggal dunia.
Donald Trump sebagai presidennya pun dikecam karena dinilai melepaskan peran kepemimpinannya dalam memandu negara melewati salah satu krisis terburuk abad ini. Negara-negara bagian pada akhirnya berjuang sendiri melawan pandemi, bahkan berebut peralatan medis yang kini langka di pasar terbuka atau di luar negeri.
Para kritikus menyebut Trump meremehkan ancaman virus SARS-CoV-2 sedari awal. Ia kemudian menyia-nyiakan waktu berharga pada Februari saat patogen tersebut mulai menyebar di AS. Di saat itu, pemerintahannya tidak menimbun peralatan tes dan peralatan medis lainnya serta tidak mengembangkan strategi nasional yang kohesif.
Tak hanya itu, sang presiden juga dikecam karena malah menempatkan kepentingan politiknya sendiri di atas keselamatan rakyatnya dengan mendesak negara-negara bagian membuka kembali perekonomiannya yang hancur. Padahal, ia tidak menyiapkan cetak biru yang jelas tentang bagaimana melakukannya dengan aman.[]