DEMOKRASI.CO.ID - Perkembangan kasus pasien yang positif mengalami infeksi virus corona (Covid-19) di Surabaya justru tidak menggembirakan. Sepanjang satu hari kemarin (9/5), pasien positif virus corona di Surabaya bertambah sebanyak 75 orang.
Tambahan angka itu tergolong sangat tinggi untuk ukuran seluruh wilayah Jawa Timur. Di seluruh Jatim, kemarin ada tambahan 128 pasien positif Covid-19 (virus corona). Itu artinya, dari seluruh tambahan pasien positif corona di Jatim, sekitar 60 persen barasal dari Surabaya.
“Tambahan pasien positif corona di Surabaya termasuk besar. Ada beberapa klaster yang hasil tes swab-nya baru keluar,” kata Ketua Rumpun Pelacakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso, di Surabaya, Sabtu malam (9/5).
Selain Surabaya, penambahan pasien positif corona terbesar berikutnya berasal dari Pasuruan. Ada 21 tambahan untuk pasien positif Covid-119 dari Pasuruan.
Menurut Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, penyebaran corona di Surabaya berasal dari 16 klaster. Antara lain ada klaster pasar radisional, rumah ibadah Jakarta, dan pabrik rokok Sampoerna.
Pemkot Surabaya telah melakukan pelacakan terhadap mereka yang terpapar corona, dengan pelbagai tingkatan status. Seluruh total kasus corona di Surabaya mencapai 6.136. Rinciannya, orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 971, orang dalam pengawasan (ODP) ada 2.968, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 1.540 orang, dan 667 orang positif Covid-19.
Secara keseluruhan, total yang sembuh menjadi 2.918 orang. Sedangkan dari jumlah 84 yang meninggal, 4 orang murni karena infeksi virus corona. Sedangkan 80 orang lainnya meninggal setelah terinfeksi corona namun juga memiliki penyakit lain sebagai penyerta.
Dengan kondisi ini, maka pembatasan sosial berskala besar di (PSBB) di Surabaya kemungkinan akan diperpanjang. Mestinya PSBB di Surabaya akan berakhir pekan ini. []