DEMOKRASI.CO.ID - Menkopolhukam Mahfud MD minta maaf atas pernyataannya yang menyebut pada tanggal 27 Desember 2019 pemerintah sudah memutuskan untuk menutup penerbangan Indonesia-Tiongkok.
“Maaf, dalam raker dengan Komite I DPD (8-5) saya bilang 27-12-2019 kita sudah putuskan menutup penerbangan Indonesia-RRT. Yang benar 28-1-2020, 5 hari setelah Wuhan dinyatakan lockdown karena covid 19 (23-1-20). Kasus Covid di Indonesia baru ditemukan 1 bulan setelah itu, 2-3-20”, tulisnya di akun @mohmahfudmd, Minggu (10/5).
Maaf, dlm raker dgn Komite I DPD (8-5) sy bilang 27-12-2019 kita sdh putuskan menutup penerbangan Indonesia-RRT. Yg benar 28-1-2020, 5 hr stlh Wuhan dinyatakan lockdown krn covid 19 (23-1-20). Kasus Covid di Indonesia baru ditemukan 1 bln stlh itu, 2-3-20 https://t.co/q2H7lu6iiy— Mahfud MD (@mohmahfudmd) May 10, 2020
“Sampeyan bukan orang yang bisa dipercaya. Silakan ngomong apa aja,” tulis akun Twitter @Drespati2 mengomentari pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang meralat ucapannya soal penutupan penerbangan di Indonesia terkait Covid 19.
Tak hanya @Drespati2, netizen menyatakan ‘tidak percaya’ lagi dengan ucapan Mahfud MD. Akun @AbdRohm58863303 menulis: “Saya sekeluarga di Madura sudah tidak percaya lagi sama sampean pak, sampean sekarang banyak bo'ong nya sejak jadi mentri.”
Politisi Demokrat Hazreiza Patters geram dengan per Mahfud tersebut. “Situ gak bisa liat tanggal beritanya?! Liat dong sebelum share..,” tulis Reiza di akun @Reiza_Patters membalas cuitan @mohmahfudmd.
Tak hanya soal penutupan penerbangan RI, Mahfud MD berdalih, awal Februari 2020 Pemerintah sudah mengumumkan pembangunan rumah sakit khusus Corona.
“Ini berita awal Pebruari (sebulan sebelum kasus covid 19 ditemukan di Indonesia) Pemerintah sudah mengumumkan pembangunan rumah sakit khusus untuk menangani Corona dan penyakit menular lainnya. Jadi sejak awal kita sudah mitigasi korona tetapi meminta kita tidak panik,” tulis @mohmahfudmd dengan menyisipkan capture tulisan bertajuk “Jokowi Siapkan Pulau Kosong untuk RS Khusus Penyakit Menular” yang dirilis 6 Februari 2020.
Aktivis buruh Iyut VB turut menyodorkan bukti, yang membantah pernyataan Mahfud MD. “...Kalau Bapak @mohmahfudmd bukan mau berdalih, coba ini berita akhir Februari dari Menteri SMI + akun resmi Seskab yang isinya: Mengajak masyarakat berwisata di tengah teror Covid-19. Monggo ditunggu pembelannya,” tulis Iyut di akun @kafiradikalis menyertakan capture berita terkait.
...Kalau bapak @mohmahfudmd bukan mau berdalih, coba ini berita akhir Februari dari Menteri SMI+akun resmi Seskab yg isinya:— 124HariHarunMasikuRaib@Jiwasraya.com (@kafiradikalis) May 10, 2020
Mengajak masyarakat berwisata di tengah teror Covid-19.
Monggo ditunggu pembelannya. (``,) https://t.co/jqxx0V0HWr pic.twitter.com/mYWuxbxTj5
Seperti dirilis media, Menkopolhukam Mahfud MD sebelumnya membantah jika dikatakan Pemerintah RI sangat terlambat menangani Covid 19. Ia menyebut, pemerintah sudah mengambil langkah sejak akhir 2019 dengan menutup penerbangan Indonesia-China.
"Ini sekaligus penjelasan atau klarifiaksi terhadap simpang siurnya opini di luar bahwa pemerintah itu sangat terlambat menangani Covid ini. Jadi tanggal 27 Desember itu kami sudah memutuskan untuk menutup penerbangan Indonesia-Tiongkok," ujar Mahfud dalam Rapat Kerja Komite I DPD secara daring, Jumat (8/5). []