DEMOKRASI.CO.ID - Konser amal penggalangan dana untuk penanganan Covid-19 yang digelar bersama BPIP dan BNPB juga MPR RI menuai kritikan dari sejumlah kalangan masyarakat.
Sebagian menilai, konser tersebut hanyalah sebatas pencitraan di tengah pandemik Covid-19.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, membantah anggapan konser amal tersebut sebagai bentuk dari pencitraan politik. Menurutnya pencitraan politik hanya berlaku pada saat proses pemilihan umum.
Bamsoet, sapaan karibnya, meminta masyarakat tidak perlu mengkritisi sesuatu sebelum melihat apa yang dilakukan.
“Belanda masih jauh, jadi enggak perlu ngomel dan nyinyir. Percayalah, berbuat dan berbagi membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan itu indah,” ujar Bamsoet kepada wartawan, Senin (18/5).
Konser amal virtual bertema 'Bersatu Melawan Corona' yang digelar pemerintah mengumpulkan donasi sebesar Rp 4.003.357.815.
Donasi tersebut akan disalurkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke seluruh korban Covid-19 yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam konser amal tersebut, sejumlah barang pun dilelang, mulai dari 2 buah jaket karya anak negeri yang masing-masing ditebus dengan harga Rp 500 juta, lukisan seniman senior Indonesia, Iwan Suhaya yang dilepas dengan harga Rp 150 juta, dan masih banyak lagi yang lainnya. (Rmol)