DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Joko Widodo tidak akan kuat jika ditinggalkan oleh partai yang menyokongnya sejak dari Solo, PDIP.
Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengatakan kemungkinan Jokowi ditinggalkan PDIP sebagai pengusung terbuka. Ini lantaran sebagai petugas partai wong cilik, Jokowi kerap kali mengeluarkan kebijakan yang dinilai tidak sejalan.
"Jika Jokowi ditinggalkan PDIP tentu itu ada kemungkinannya. Jika itu terjadi dipastikan Jokowi tidak akan kuat," ucap Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (17/5).
Namun, kata Ubedilah, PDIP pasti akan berpikir secara masak-masak untuk meninggalkan Jokowi di tengah jalan.
"Problemnya tentu PDIP berhitung. Misalnya Jokowi ditinggalkan dan kemungkinan diberhentikan di tengah jalan, PDIP dapet apa?" kata Ubedilah.
Jika PDIP yakin akan mendapatkan keuntungan politik, kata Ubedilah, maka PDIP sangat mungkin akan meninggalkan Jokowi.
"Karena selama ini Jokowi dinilai lebih sering menjadi beban bagi PDIP," pungkas Ubedilah. (Rmol)