Oleh: Adian Radiatus, Pemerhati masalah perkotaan.
TINGKAH laku sepak terjang beberapa buzzer yang menjurus upaya menindas karakter Gubernur Anies tampaknya sudah harus diakhiri.
Lihat saja perilaku seword.com yang mengoleksi tulisan para buzzer super haters dan terakhir yang disebut paling sadis, yakni menguliti dan menelanjangi juga menggorok dan menggoreng sampai hangus hingga membuat Gubernur Anies nyungsep tak berdaya.
Penulis yang dimaksud disebut beberapa kali dalam video itu adalah Zeng Wei Jian alias ZWJ. Dia digambarkan sebagai pendukung yang balik badan dan mengetahui semua kebohongan Anies selama ini.
Suatu gambaran yang menjijikan sekali dari seorang yang disebut penulis profesional berubah menjadi tidak rasional seperti itu. Perubahan sikap semacam itu memang bisa terjadi pada orang dengan karakter lemah dan kosong integritas.
Jual kepintaran menulis, merubah pena jadi 'pisau' tajam dengan jahatnya menyayat kalimat benar Gubernur menjadi seperti ampas adalah ciri-ciri penulis rendahan macam nama alias Ahura Mazda itu, yang disebut banyak followernya tapi ternyata hoax.
Gubernur Anies sejauh ini telah melakukan langkah-langkah yang baik dan concern melindungi warganya. Tetapi dengan memfitnah Anies sedemikian rupa, menggambarkan seakan menipu angka 1.1jt KK menjadi 1.1jt orang terkait bantuan sembako. Plintiran busuk kesekian kalinya.
Seperti orang kerasukan menuding ada bantuan daging diganti indomie rasa bakso sapi. Ini sama saja mau bilang warga Jakarta dungu dikibuli oleh Anies. Hanya orang sinting yang menghasut seperti itu.
Wawancara Anies Baswedan oleh The Sidney Morning Herald yang cum anti Jokowi itu sangat tidak relevan menyamakan yang diwawancara juga anti Jokowi. Upaya merusak kinerja Gubernur Anies secara masif adu domba berbagai arah semacam itu telah terbaca dan dapat kita komentari sebagai prilaku brengsek penghasut murahan.
Dengan pengungkapan berbagai ulah buzzer Hater ini yang sudah seperti kaum barbar, maka kiranya sudah saatnya Anies Baswedan selaku Gubernur bersikap tegas menjaga wibawa pemprov sekaligus Lembaga KeGubernurannya dengan tidak lagi bertoleransi atas nama demokrasi semata tetapi juga atas nama kehormatan institusi.
Menghadapi Buzzer Hater jenis piranha ini, kiranya sudah saatnya Gubernur Anies menentukan hitam putih antara mereka yang berburu busuk dengan yang bersinergi memberi kritik secara sehat dan waras khususnya di media sosial publik. (*)