DEMOKRASI.CO.ID - Ribuan pengunjuk rasa mengepung Gedung Putih menuntut keadilan atas kematian George Floyd, pria kulit hitam yang mengalami kekerasan aparat.
Pasukan pengamanan presiden Amerika Serikat (Secret Service) sempat mengunci akses keluar masuk Gedung Putih.
Dikabarkan, Presiden Donald Trump tengah berada di ruang kerjanya di Gedung Putih ketika demonstrasi berlangsung.
Para demonstran terlihat memegang berbagai slogan, beberapa bertuliskan "Berhenti Membunuh Kami" dan "Apakah Saya Selanjutnya?" atau "AM I NEXT?", seperti terlihat dalam tayangan televisi CNN, Sabtu (30/5).
Puluhan petugas pasukan pengamanan presiden berbaris menyusun barikade demi mengamankan akses keluar masuk Gedung Putih dari para pengunjuk rasa.
Pekerja media, yang berkerumun di halaman dekat biro pers juga telah dibawa masuk oleh petugas Secret Service.
Terlihat petugas mulai kewalahan menghadapi para pendemo. Petugas harus berhati-hati agar tidak menimbulkan korban-korban selanjutnya.
Selain Gedung Putih, ribuan demonstran juga melakukan pawai menuju Capitol Hill.
Demonstrasi pertama kali pecah di Minneapolis, Minnesota, sehari setelah kematian Floyd pada Senin (25/5) yang meninggal saat dalam penahan polisi.
Demonstrasi mengecam kematian Floyd juga terjadi di sejumlah wilayah lain, seperti di Denver, New York, dan Oakland.
Kematian Floyd bukanlah satu-satunya pemantik amarah warga AS. Peristiwa kekerasan terhadap kulit hitam sudah sering terjadi.
Ahamud Arbery (25) tewas pada 23 Februari lalu setelah ditembak oleh dua pria kulit putih ketika dirinya tengah lari pagi di lingkungan rumahnya di Brunswick, Georgia.
Beberapa pekan setelah kematian Arbery, perempuan kulit hitam bernama Breonna Taylor tewas akibat tembakan aparat saat merazia tempat tinggalnya pada Maret lalu.
Terlihat parah adalah kantor pusat CNN yang diserang oleh ribuan pendemo. Nampak dalam siaran, kaca gedung kantor CNN hancur dilempar batu. Tulisan CNN yang terpampang besar di depan pintu utama kantor media itu juga dicoreti berbagai tulisan. Bahkan para pendemo memanjat logo besar CNN.
"Kaca mulai pecah di luar pintu masuk utama markas CNN di Atlanta. Para pemrotes berteriak," ujar seseorang di media sosial.
Dalam tiga hari terakhir, AS dilanda kerusuhan yang sangat parah dan mengerikan. (*)