DEMOKRASI.CO.ID - Lonjakan atau tambahan data kasus positif baru virus corona (Covid-19) di Indonesia mencapai rekor tertinggi hari ini, Rabu (13/5).
Dalam konferensi pers, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan hari ini ada tambahan 689 kasus positif virus corona (Covid-19) per pukul 12.00 WIB.
Penambahan kasus positif itu merupakan yang paling tinggi sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama dan kedua pertama pada 2 Maret 2020 lalu.
Dengan penambahan 689 kasus positif baru itu, maka per hari ini jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 15.438 kasus.
"Total pasien positif menjadi 15.438 kasus (sehari sebelumnya 14.749)," kata Yurianto dari Graha BNPB, Jakarta, Rabu.
Yuri menjelaskan hasil konfirmasi kasus tersebut didapat dari pengujian 169.195 spesimen dengan menggunakan metode real-time Polymerase Chain Reaction (PCR) dan juga Tes Cepat Molekuler (TCM) pada 123.572 orang.
Di bawah lonjakan hari ini, merujuk pada data corona yang dipublikasi pemerintah lewat situs covid19.go.id, tambahan kasus positif tertinggi sempat terjadi pada 9 Mei lalu yaitu 533 kasus positif, dan pada 5 Mei yang mencapai 484 kasus positif.
Sementara itu, berdasarkan pada laporan media harian Covid-19 pada 13 Mei 2020, penambahan kasus terbanyak terjadi di wilayah DKI Jakarta yang mencapai 132 kasus positif, Jawa Timur 103 kasus positif, yang mana keduanya mencapai angka tiga digit jumlah kenaikan.
Setelah itu, kasus terbanyak pun ditemukan di wilayah Sulawesi Tenggara yang mencapai 81 kasus positif, kemudian Sulawesi Selatan dengan 55 kasus positif, dan Sumatera Selatan 43 kasus.
Lihat juga: Muhadjir: Jumlah Kasus Corona di Indonesia Tak Istimewa
Untuk diketahui, sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan agar masyarakat tak kaget ada lonjakan pasien yang lebih banyak.
Pelaksana tugas Deputi II BNPB Dody Ruswandi mengatakan pihaknya memprediksi ada tambahan kasus baru hingga 40 ribu pekan depan.
"Nanti mungkin jangan kaget bapak ibu bahwa minggu depan itu akan cenderung banyak naiknya. Secara teknis, memang harusnya itu, karena supaya kita bisa mempercepat selesainya Covid-19 ini," kata Dody dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI yang berlangsung secara daring pada Selasa (12/5).
Dia menjelaskan bahwa kenaikan jumlah kasus ini seiring dengan penambahan tes Covid-19. Menurut Dody, Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 sedang meningkatkan kapasitas baik dari segi laboratorium maupun sumber daya manusia. Targetnya, kata Dody, kenaikan kapasitas pengecekan mulai akhir pekan ini.
Dody juga menyampaikan bahwa jika tes secara masif ini berhasil maka kurva puncak Covid-19 kemungkinan terjadi di awal Juni 2020. Menurutnya, setelah itu kurva Covid-19 bisa melandai ke bawah.
Di satu sisi, Menko PMK Muhadjir Effendy sempat menyatakan bahwa kasus virus Covid-19 di Indonesia per 7 Mei 2020 cenderung turun.
Kala itu ia mengatakan tren itu melegakan karena prediksi terkait penumbuhan kasus corona secara eksponensial ekstrem di Indonesia tak terjadi. Menurutnya, penambahan angka kasus corona di Indonesia setiap hari masih relatif rendah yakni di bawah 500. Sementara angka kesembuhan sudah mendekati 300 kasus per hari kala itu.
"Gambaran sampai 7 Mei ada kecenderungan angka kasus di Indonesia turun walau tidak terlalu drastis. Tingkat kesembuhan juga naik. Ini perlu kita syukuri dan berkat kerja sama semua pihak dan kedisiplinan warga Indonesia," ujar Muhadjir dalam siaran langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (8/5)
"Dan untuk angka kematian landai, tidak ada penambahan drastis," katanya.
Merujuk pada perkembangan data di laman covid-19.go.id, setelah terjadi penurunan hingga 11 mei lalu, jumlah kasus positif terus menanjak hingga saat ini.
Di satu sisi, merujuk pada data covid-19.go.id, pasien corona yang sembuh per hari ini ada tambahan 224 orang. Sehingga, total pasien sembuh telah mencapai 3.287 per 13 Mei 2020 atau 21,3 persen dari kasus positif.
Lonjakan pasien sembuh hari ini sendiri merupakan tertinggi kedua setelah 5 Mei lalu yang mencapai 243 orang.
Sementara itu untuk data pasien meninggal, masih dari sumber yang sama per 13 Mei 2020 ini ada tambahan 21 jiwa. Untuk lonjakan pasien meninggal ini masih fluktuatif naik turun sejak sempat turun drastis pada 8 Mei lalu.
Sementara itu, jumlah kematian tertinggi harian tercatat pada 14 April lalu yakni mencapai 60 orang. Total kematian akibat Covid-19 sendiri saat ini sudah mencapai 1.028 atau 6,7 persen dari kasus positif.
Untuk diketahui, sejak kasus positif pertama diumumkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret lalu, per hari ini sebaran corona sudah ada di seluruh provinsi Indonesia, atau 379 kabupaten/kota.
Ada tambahan 3 kabupaten/kota yang menampilkan kasus positif corona baru di Indonesia per 13 Mei 2020.
Sementara itu jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sudah mencapai 33.042, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 256.299. (*)