DEMOKRASI.CO.ID - Laporan mengejutkan datang dari Korea Selatan. Otoritas kesehatan setempat mengumumkan pada Jumat (10/4) bahwa 91 pasien yang semula dinyatakan sembuh dari Covid-19, ternyata setelah dites kembali, mereka kembali mendapat hasil positif terjangkit virus yang sama. Artinya mereka mengalami infeksi kedua.
Hanya saja, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC), Jeong Eun-kyeong menyatakan bahwa itu bukan infeksi atau penularan kedua. Dia menyebut virus Korona mungkin aktif kembali dan bukan karena pasien tertular untuk kedua kalinya.
Di satu sisi, pihak otoritas kesehatan juga belum dapat memastikan apa yang sesungguhnya terjadi pada kecenderungan tersebut. Saat ini penyelidikan epidemiologis terus dilakukan.
Menurut pakar kesehatan, hasil tes yang keliru juga bisa menjadi penyebab. Selain itu sisa-sisa infeksi virus masih berada dalam sistem tubuh pasien namun tidak dapat menjangkiti orang lain.
“Ada interpretasi yang berbeda-beda serta banyak variabel. Pemerintah perlu bersiaga untuk merespons setiap variabel tersebut,” ujar profesor kedokteran paru di Rumah Sakit Sacred Heart Universitas Hallym.
Kemungkinan terpapar kembali virus Korona memang tengah menjadi pusat perhatian dunia internasional saat ini. Hal itu seiring dengan banyak negara yang berharap bahwa masyarakat mereka yang terinfeksi akan mempunyai imunitas yang cukup untuk mencegah kemunculan penularan lain Covid-19.
Hingga saat ini, dari 10.450 kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi di Korea Selatan, 7.117 pasien dilaporkan sembuh. Namun, dengan adanya kasus terinfeksi lagi tersebut, pakar kesehatan memprediksi bahwa kasus akan bertambah. Dia menyebut bahwa 91 orang yang positif lagi setelah sempat dinyatakan sembuh hanya permulaan.
“Angka yang kembali terjangkit akan naik, 91 orang hanya permulaan pada saat ini,” sebut profesor bidang penyakit infeksi di Rumah Sakit Guro Universitas Korea, Kim Woo-joo.[jpc]
