DEMOKRASI.CO.ID - Beredar video yang memperlihatkan mobil RI 1 alias kendaraan dinas Presiden Joko Widodo membagi-bagikan sembako di tengah wabah corona.
Video yang viral di media sosial ini diunggah oleh akun Instagram @jakarta.terkini pada Kamis (9/4/2020).
Menurut penjelasan akun @jakarta.terkini, kejadian dalam video itu terjadi di Kawasan Harmoni Jakarta Pusat, Kamis (9/4/2020).
Tampak dalam video itu, sejumlah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengawal mobil RI 1 yang berhenti di depan para ojek online yang parkir.
Sekitar 5 anggota Paspampres berada di samping mobil bertugas menjaga jarak antara pengemudi ojek online dan mobil RI 1. Mereka memakai masker dan sarung tangan.
Salah satu Paspampres kemudian membuka bagasi mobil. Ia dengan cepat mengeluarkan kantong-kantong yang diduga berisi sembako.
Anggota Paspampres lain membantunya menyerahkan sembako tersebut kepada para pengemudi ojek online.
Setelah kantong-kantong di bagasi mobil diserahkan semua, terlihat seorang anggota Paspampres berlari dari belakang.
Ia membawa kantong sembako lain dan memasukkannya ke bagasi saat mobil melaju.
Sementara itu, Paspampres lain yang mengendarai motor bertugas mengatur lalu lintas. Ada kendaraan lain yang juga mengawal mobil dinas Presiden ini.
Cara bagi-bagi sembako yang dilakukan Presiden Jokowi ini menuai kecaman dari warganet.
Seperti warganet di Twitter @fahrisalam yang berkomentar, "Harus banget ya sekelas presiden masih pakai cara begini. Hadeh".
Cuitan itu kemudian diunggah ulang oleh penulis Aan Mansyur.
"Gimmick governance," tulis @hurufkecil, akun Twitter resmi milik Aan Mansyur.
Sejumlah warganet di Instagram juga mempertanyakan cara Jokowi membagikan sembako seperti dalam video viral itu.
"Itu dari pak Jokowi langsung dari uang pribadinya atau dari uang rakyat Indonesia melalui pak jokowi?" tanya seorang warganet.
"Emang harus ya itu mobil sedannya pakai diisi ulang segala, kenapa gak langsung di kasihin aja!" kritik warganet lainnya.
Seorang warganet juga meminta Jokowi untuk membagikan sembako kepada kelompok masyarakat lainnya. Tidak hanya kepada ojek online saja.