DEMOKRASI.CO.ID - Cuplikan video Presiden Joko Widodo yang mengatakan dirinya tidak anti dengan kritik dan tidak mempermasalahkanya viral di sosial media.
Video berdurasi 26 detik itu memuat pernyataan Joko Widodo dalam satu wawancara di media televisi nasional saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saling memberikan kritik yang pedas saya kira tidak ada masalah, sayapun kalau ke masyarakat ada yang teriak-teriak biasa saja, waktu di media sosial juga biasa buat saya, mau ngomong sekasar apa kepada saya enggak akan marah saya, saya akan pakai sebagai koreksi," kata Jokowi dalam video tersebut.
Video yang memuat pernyataan Joko Widodo ini viral menyusul keluarnya Surat Telegram (TR) Kapolri Jenderal Idham Azis yang ditandatangani oleh Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo terkait aturan penegakan hukum bagi masyarakat yang melakukan penghinaan terhadap penguasa.
TR yang dimaksud bernomor ST/1098/IV/HUK.7.1/2020 terkait dengan perkara kejahatan siber, dimana jajaran Reskrim Polri bakal menindak siapa saja yang melakukan penghinaan kepada penguasa, presiden dan pejabat pemerintah di sosial media.
Sindiran terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih meramaikan media sosial setelah keluarnya surat edaran Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengenai ujaran kebencian.— ENTO_ω|ﾗДｯД (@Entow1jaya) April 5, 2020
Janji Jokowi kepada Netizen: Saya Tidak Marah Dikritik Sekasar Apapun
Love jokow🤗https://t.co/vYGG10e5l7 pic.twitter.com/gZ4Dp9uHog
