DEMOKRASI.CO.ID - Asosiasi Ilmuwan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha) meminta Presiden Joko Widodo tegas terhadap Staf Khususnya, Andi Taufan Garuda Putra yang diduga bermain proyek pemerintah.
Ketua Alpha, Azmi Syahputra menegaskan, Andi Taufan sudah jelas mencoreng nama lembaga kepresidenan lantaran suratnya kepada camat mencatut kop surat Sekretaris Kabinet.
“Itu bukan untuk main-main, harus diminta pertanggungjawabannya, tidak hanya sekadar minta maaf. Ia patut mundur diri atau diberhentikan,” kata Azmi kepada wartawan, Kamis (16/4).
Menurut Azmi, dengan sikap dan tindakan Andi Taufan, Staf Khusus Presiden sudah lari dari tujuan awal pembentukan, yakni mitra presiden membangun ruang komunikasi kreatif dengan anak muda milenial.
“Staf khusus tersebut telah nyata menggunakan sarana jabatannya tidak pada tempatnya dengan melibatan perusahaannya pada agenda pemerintah. Semestinya yang ditarik presiden jadi Staf Khusus harus melepas jabatan di perusahaannya,” ujar Azmi.
Lebih lanjut, Sekretaris Kabinet harus periksa semua surat Stafsus yang bersurat dan bahkan membuat kebijakan eksternal.
"Jadi evaluasi kinerjanya dan telusuri semua surat-surat Staf Khusus yang sifatnya keluar perlu diaudit, ke mana tujuan surat dan apa esensinya,” pungkas Azmi.(rmol)