DEMOKRASI.CO.ID - Pemerintah seharusnya tidak berspekulasi ke hal-hal yang menambah ketakutan rakyat saat menghadapi pandemik corona virus disease 2019 (Covid-19).
Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta (Unas) Saiful Anam menilai, prediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyatakan jumlah positif Covid-19 di Indonesia akan mencapai 95 ribu pada Mei 2020 nanti merupakan pernyataan yang tidak tepat disampaikan.
“Tidak bisalah berspekulasi seperti itu, ini penyakit bukan pertarungan sepakbola, dan tidak baik berspekulasi, kalau pilkada bolehlah diprediksi, kalau penyakit jangan. Malah menambah ketakutan masyarakat,” ucap Saiful Anam, Selasa (7/4/2020).
Seharusnya, kata Saiful, sebagai seorang pejabat Sri Mulyani harus menyampaikan pernyataan yang menenangkan di saat menghadapi wabah penyakit.
“Mestinya pejabat tidak seperti itu, berikan ketenangan kepada masyarakat, apalagi masyarakat sekarang sedang menghadapi masa masa sulit, jangan menambah beban rakyat,” tegas Saiful Anam.
Selain itu, Saiful Anam menegaskan agar Sri Mulyani maupun pemerintah pusat untuk fokus penyediaan fasilitas yang dibutuhkan oleh tenaga medis dan masyarakat agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas.
“Mestinya pemerintah lebih fokus kepada penyediaan fasilitas yang dibutuhkan baik oleh tenaga medis maupun masyarakat,” pungkasnya.[psid]