DEMOKRASI.CO.ID - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon mengapresiasi sikap tegas mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menolak telegram polri mengenai pasal penghinaan terhadap presiden.
"Saya sependapat dengan pandangan bijak Pak SBYudhoyono," ungkap Fadli Zon, Kamis.
Kalaupun dibanding-bandingkan antara kepemimpinan pemerintahan di era SBY dengan kepemimpinan Jokowi jauh lebih demokratis di zaman SBY. "Harus diakui di zaman pemerintahan beliau (SBY) Indonesia jauh lebih demokratis dan dewasa."
Pada saat SBY memimpin, banyak fitnah dan kritikan yang tajam. Bahkan, cenderung penghinaan dari partai oposisi, tapi penegakan hukum berjalan sesuai dengan aturan yang ada. "Tentu banyak kritik, tapi hukum diterapkan relatif proporsional. Sejarah mencatat."
Sebelumnya, SBY menyesalkan terbitnya telegram Polri mengenai penghinaan terhadap presiden.
Menurut SBY, lahirnya telegram akan memicu persoalan baru. Pernyataan itu diungkapkan SBY melalui akun facebooknya.
"Saya perhatikan beberapa hari terakhir ini justru ada situasi yang tak sepatutnya terjadi. Apa itu? Kembali terjadi ketegangan antara elemen masyarakat dengan para pejabat pemerintah, bahkan disertai dengan ancaman untuk "mempolisikan" warga kita yang salah bicara. Khususnya yang dianggap melakukan penghinaan kepada Presiden dan para pejabat negara," ujar SBY dalam tulisan artikelnya yang diunggah ke akun Facebook, Rabu, (8/4) siang. []