DEMOKRASI.CO.ID - Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I atau PT Pelindo I (Persero). Refly Harun yang sebelumnya menjabat Komisaris Utama, termasuk yang dicopot dari jabatannya.
Selama ini, Refly yang juga dikenal sebagai pakar hukum tata negara, dikenal kritis terhadap beberapa kebijakan pemerintah. Ditanya kemungkinan pencopotan ini terkait sikap tersebut, Refly tak membenarkan dan tak juga membantah.
“Hahaha... saya sudah mengkritik pemerintah sejak 2017. Tinggal waktunya saja memang pasti dicopot,” katanya, Senin (20/4).
Dia pun menyodorkan artikel opini yang ditulisnya pada 24 Oktober 2017, berjudul ‘Memimpin Penegakan Hukum’ yang dimuat Harian Kompas. Dalam artikel itu, Refly mengibaratkan Presiden Jokowi sebagai mahasiswa yang harus mengambil tiga mata kuliah wajib sekaligus. Yakni ekonomi, politik, dan hukum.
Menurutnya, Jokowi sangat antusias di bidang ekonomi, khususnya terkait pembangunan infrastruktur. Demikian juga di politik. Meski tak seantusias di ekonomi, namun Jokowi mampu mengonsolidasikan kekuasaan. Tapi di bidang penengakan hukum, imajinasi dan passion Jokowi tidak terlihat.
“Saya kan ingin membuktikan, bahwa dapat jabatan tetap kritis. Dan ketika kritis bukan karena pingin mengharapkan jabatan. Hahaha...,” imbuh Refly Harun. Apalagi menurutnya, di mana-mana tidak ada pemerintah yang sepenuhnya benar. “Kalau kita merasa salah ya dikritik. Kalau benar ya dibenarkan.”
Kalau pun akhirnya dia dicopot juga dari jabatan komisaris di BUMN, dia mengaku tak ada penyesalan. Saat ditanya, apakah sebelum pencopotannya dia dihubungi Menteri BUMN Erick Thohir, Refly menjawab, “Seumur hidup belum pernah saya ketemu dengan Erik Tohir.”
Refly Harun merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada 1995. Kemudian meraih gelar LLM dari University of Notre Dame, Amerika Serikat. Dia pernah ditunjuk Ketua Mahkamah Konstitusi saat itu, Mahfud MD, sebagai Ketua Tim Anti-Mafia Mahkamah Konstitusi.
Pria kelahiran Palembang 50 tahun lalu itu, juga pernah menjadi Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara. Refly pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Dia diangkat pada 18 Maret 2015, kemudian dicopot dari jabatan itu pada 5 September 2018. Dua hari kemudian, Menteri BUMN saat ini, Rini Soemarno mengangkatnya sebagai Komisaris Utama Pelindo I. []