DEMOKRASI.CO.ID - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra menjelaskan angka kejahatan meningkat selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlaku sejak pekan sebelumnya di beberapa wilayah.
"Berdasarkan evaluasi untuk tindak kejahatan pada minggu ke-15 dan 16, secara keseluruhan mengalami angka peningkatan sebesar 11,80 persen," kata Asep di Mabes Polri, Senin (20/4).
Menurut dia, tren kejahatan yang mengalami peningkatan terbanyak saat ini adalah pencurian dengan pemberatan (curat). Namun Asep tidak menjelaskan secara rinci daerah mana saja yang menjadi pusat kejahatan seperti itu.
Kendati demikian, meskipun angka kejahatan meningkat, namun Asep mengatakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) masih terjaga dan terkendali.
Dia menyatakan aparat kepolisian akan menindak tegas setiap pelaku kejahatan yang membahayakan masyarakat di tengah situasi pandemi corona saat ini.
"Hal ini tentunya untuk memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat dan mengurangi ruang gerak para pelaku kejahatan," jelas Asep.
Dalam beberapa hari belakangan selama penerapan PSBB, kerap kali terjadi kejahatan pencurian di Ibu Kota. Misalnya, aksi perampokan minimarket di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (16/4) dini hari. Namun, aksi pencurian itu terungkap oleh anggota Satreskrim Polres Metro Jaktim yang saat itu tengah berpatroli.
Dalam kasus ini, polisi menangkap tiga pelaku. Namun, karena salah satu pelaku sempat berusaha melawan akhirnya dilakukan tindakan tegas. Saat ini, polisi juga masih memburu satu DPO berinisial A.
Polda Metro Jaya pun mengamini bahwa minimarket menjadi salah satu sasaran aksi kejahatan saat ini.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, hal itu tidak lepas dari imbauan agar masyarakat tinggal di rumah selama pandemi virus corona saat ini. Alhasil, para pelaku kejahatan pun mengubah target sasaran mereka.
"Beberapa minimarket juga yang dijadikan sasaran, karena sekarang rumah kan sudah agak jarang, pergeseran-pergeseran itu ada," kata Yusri kepada CNNIndonesia.com, Senin (20/4). [cnn]