DEMOKRASI.CO.ID - Kehadiran putri Wakil Presiden Maruf Amin, Siti Nur Azizah dalam struktur DPP Partai Demokrat yang diumumkan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuai sorotan.
Pengamat politik dari Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah menyayangkan jika Demokrat tidak sungguh-sungguh membangun struktur yang memiliki kapasitas meningkatkan kepercayaan publik. Terlebih partai akan menghadapi Pilkada 2020 ini.
Menurutnya, Demokrat terlalu berlebihan jika menggadang Siti Nur Azizah yang akan bertarung di Pilkada Tangerang Selatan itu sebagai pendongkrak suara Demokrat di 2024.
“Masuknya putri Wapres pun tanda tanya. Dalam politik, putri wapres belum terbukti dan sulit membuktikan punya daya tarik,” tegasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/4).
Direktur eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) itu justru menilai langkah AHY memasukkan Siti Nur Azizah sebagai blunder. Langkah itu hanya menunjukkan bahwa internal Partai Demokrat tengah keropos dan minim loyalitas.
“Justru sebaliknya, masuknya putri wapres menandai Demokrat krisis kader loyal, dan struktural ini terasa hambar,” demikian Dedi Kurnia Syah.[rmol]
