logo
×

Selasa, 14 April 2020

Natalius Pigai: Mengapa Hanya Ojol yang Diperhatikan Jokowi dan Ahok

Natalius Pigai: Mengapa Hanya Ojol yang Diperhatikan Jokowi dan Ahok

DEMOKRASI.CO.ID - Di tengah pandemik virus corona (Covid-19), driver ojek berbasis aplikasi alias ojek online (ojol) seperti menjadi anak emas.

Hal itu seiring pengumuman dari Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bahwa driver ojol berhak mendapatkan cashback setiap pembelian bahan bakar di SPBU Pertamina.

"Untuk sobat rider ojek online, dapatkan cashback 50 persen maksimal Rp 15.000 bagi 10.000 pengendara ojek online per hari, untuk pembelian Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo dengan aplikasi MyPertamina," ujarnya melalui Twitter pribadinya, Senin (13/4).

“Promo berlaku pada periode 14 April hingga 12 Juli 2020," sambung Ahok dengan hashtag #BerbagiBerkahMyPertamina.

Tidak hanya itu, Presiden Joko Widodo juga sudah dua kali membagi-bagikan paket sembako secara langsung di pinggir jalan kepada para ojol, yaitu di Harmoni, Jakarta dan Bogor, Jawa Barat.

Bila dicermati, nyatanya bukan hanya pengemudi ojol yang secara ekonomi terdampak wabah Covid-19. Namun banyak sektor pekerjaan yang berimbas dan akhirnya tidak sedikit perusahaan yang memutuskan PHK pegawainya.

Fakta inilah yang disoroti aktivis dari Papua, Natalius Pigai. Sejauh pengamatannya, ada hal lain di belakang pemberian diskon BBM dari Ahok dan aksi bagi-bagi sembako ke ojol yang dilakukan Presiden Jokowi.

“Mengapa terkesan ojol diperhatikan Jokowi & pejabat seperti Ahok dari Pertamina bahkan bagi bensin di tengah corona. Padahal ada 24,17 juta rakyat miskin, petani, nelayan, peternak, penganggur, korban PHK, dan difabel,” ujar mantan anggota Komnas Ham itu kepada redaksi, Selasa (14/4).

Ternyata, kata Pigai, ada alasan khusus yang melatari kebijakan tersebut. Setelah ditelusuri, sambungnya, ternyata ada nama-nama penguasa yang diduga sebagai pemegang saham di perusahaan ojol.

"Boy Thohir (kakak Menteri BUMN) &  Pandu Sjahrir (keponakan LBP). Softbank, Alibaba, Djarum, Astra, Nadiem Makarim Mendikbub. Tanpa perasaan. Injustice!” urainya menduga. (*)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: