logo
×

Jumat, 10 April 2020

Komentari Video Jokowi Bagi Sembako, Iwan Sumule: Masak Begitu Cara Presiden Hadapi Covid-19?

Komentari Video Jokowi Bagi Sembako, Iwan Sumule: Masak Begitu Cara Presiden Hadapi Covid-19?

DEMOKRASI.CO.ID - Video Presiden Joko Widodo sedang membagikan bahan pokok beredar di dunia maya. Dalam video berdurasi 42 detik itu, mobil dinas presiden berhenti di dekat halte yang dipenuhi pengendara ojek online (ojol).

Kap belakang mobil lantas dibuka dan paspampres mengambil tas sembako yang ada di dalamnya. Tas kemudian dibagikan kepada ojol yang mangkal di pinggir jalan.

Deputi bidang Protokol, Pers dan Media Bey Machmudin membenarkan peristiwa tersebut. Pembagian sembako itu dilakukan pada Kamis (9/4) saat Presiden Joko Widodo pulang dari Istana Merdeka, Jakarta, untuk kembali ke Istana Bogor.

"Presiden pulangnya ke arah (Jalan) Medan Merdeka Barat, ke arah Harmoni terus pulang menuju Kemayoran. Nah sepanjang Kemayoran itu presiden membagi-bagikan sembako," katanya sembari menuturkan ada 400 paket yang dibagikan. Isinyai beras, minyak, mie instan, kecap, susu, dan kebutuhan pokok lain.

Namun demikian, aksi Presiden Joko Widodo itu mendapat kritikan dari Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule.

“Masak begini cara hadapi Covid-19 dan atasi kesulitan ekonomi rakyat?” ujarnya bertanya-tanya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (10/4).

Menurutnya, cara yang dilakukan Jokowi itu kurang tepat. Seharusnya, Jokowi membantu rakyat secara masif melalui perannya sebagai presiden, yaitu dengan mengeluarkan kebijakan. Bukan malah menyebar bantuan acak seperti yang dipertontonkan dalam video tersebut.

Rakyat jadi seperti tanpa kepemimpinan dalam melawan wabah Covid-19 dan mengatasi kesulitan ekonomi,” tegasnya.

“Tujuan adil dan makmur hanya hiasan konstitusi, utopia. Jika begini, tak lagi bisa berharap. Iya nggak sih?” demikian ketua DPP Partai Gerindra itu. (Rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: