DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menghidupkan rumor virus Corona berasal dari laboratorium di Wuhan. Sang direktur lab sudah memberi penjelasan, namun itu tak menghentikan Trump untuk menjajaki kemungkinan penyelidikan.
Dalam sebuah konferensi pers terbaru di Gedung Putih, Trump ditanya soal laporan yang menyebut virus Corona lepas dari sebuah laboratorium di Wuhan. Dia menyatakan dirinya mengetahui adanya laporan semacam itu.
"Kita sedang melakukan pemeriksaan sangat teliti terhadap situasi mengerikan yang terjadi," ujar Trump.
Direktur laboratorium berkeamanan maksimum di kota Wuhan, China menanggapi rumor yang beredar bahwa virus Corona mungkin berasal dari lab tersebut. Dia membantah keras rumor tersebut.
Selama ini para ilmuwan China menyatakan bahwa virus Corona kemungkinan berasal dari kelelawar di pasar hewan liar di Wuhan. Namun keberadaan Institut Virologi Wuhan dengan laboratorium keselamatan biologi berkeamanan maksimum di Wuhan, memicu teori konspirasi bahwa virus Corona mungkin telah disintesis secara buatan di lab tersebut atau bocor dari salah satu labnya, khususnya laboratorium P4-nya yang dilengkapi untuk menangani virus-virus berbahaya.
Dalam wawancara dengan media pemerintah China, CGTN, Yuan Zhiming, direktur lab tersebut mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (20/4/2020), bahwa "tak mungkin virus ini berasal dari kami." Dia mengatakan tak ada stafnya yang terinfeksi virus tersebut.
Ketika ditanya apakah virus mematikan itu bisa berasal dari lab tersebut, Yuan menjawab: "Saya tahu itu mustahil."
"Sebagai orang yang melakukan studi tentang virus, kami jelas tahu jenis penelitian apa yang terjadi di institut ini dan bagaimana institut mengelola virus dan sampel," katanya.
Penjelasan direktur tersebut tak memadamkan niat Trump. Trump masih berniat mengirimkan para penyelidik ke China untuk menyelidiki pandemi virus Corona (COVID-19).
Hal ini disampaikan Trump setelah sebelumnya mengungkapkan AS sedang menyelidiki apakah virus Corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China.
Seperti dilansir CNN, Senin (20/4), AS diketahui sebelumnya telah mengajukan permintaan serupa, namun ditolak. Gedung Putih terus menuduh China menyembunyikan informasi akurat soal virus Corona di negaranya.
"Kita bicara dengan China. Kita sudah lama bicara dengan mereka soal ingin masuk (mengirimkan penyelidik). Kita ingin masuk (ke China)," ujar Trump dalam konferensi pers terbaru soal pandemi virus Corona di Gedung Putih pada Minggu (19/4) waktu setempat.(dtk)