DEMOKRASI.CO.DI - Puluhan ribu orang mengalir meninggalkan Wuhan setelah kebijakan lockdown dicabut di kota tempat kelahiran Virus Corona COVID-19 tersebut, Rabu 8 April 2020. Banyak warga yang bukan berasal dari Wuhan tak bisa pulang kampung dan harus 'terpenjara' selama 77 hari setelah diterapkan lockdown di kota tersebut.
Ya, Kota Wuhan berangsur pulih dari musibah Corona COVID-19 seiring dengan semakin langkanya kasus baru yang ditemukan. Harapan baru muncul di China khususnya Kota Wuhan, meski saat ini di belahan dunia lainnya Corona COVID-19 tengah menggila. Beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat tengah kritis.
"Aku terikat selama selama 77 hari! Aku terikat selama 77 hari!" teriak seorang pria yang berada di stasiun kereta api untuk buru-buru kembali ke kampung halamannya yang terletak di Kota Hunan, dilansir Indiatoday, Rabu 8 April 2020.
Meski lockdown telah dicabut di Wuhan, namun pemerintah setempat tetap masih tetap meliburkan sekolah dan tetap mengeluarkan anjuran untuk tak bepergian bagi warganya. Selain itu, tetap dilakukannya pengecekan suhu tubuh termasuk di stasiun yang saat ini ramai dipadati pemudik.
Bahkan di sebuah stasiun masih tampak sebuah robot yang menyemprotkan disinfektan serta terus terdengar anjuran untuk menggunakan masker lewat speaker.
"Wuhan telah kehilangan banyak akibat wabah ini, dan orang-orang Wuhan telah membayar mahal. Sekarang lockdown telah dicabut, dan kami semua sangat senang," kata seorang warga Wuhan, Yao (21).[viva]