DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berseteru dengan para gubernur negara bagian mengenai pencabutan lockdown terkait pandemi virus Corona. Perseteruan itu diperparah dengan dukungan Trump atas aksi-aksi demo warga AS memprotes berbagai pembatasan yang diterapkan untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.
Dalam beberapa hari ini di sejumlah kota AS, marak aksi-aksi demo menentang kebijakan lockdown yang diterapkan sejumlah negara bagian AS. Dalam aksi demo tersebut, sebagian demonstran membawa senjata api dan terang-terangan menunjukkannya.
Dalam cuitannya di Twitter, Trump menyatakan dukungan untuk aksi-aksi demo tersebut.
Bebaskan Michigan, Minnesota dan Virginia," demikian cuitan Trump menanggapi aksi-aksi demo menolak perintah untuk di rumah saja, yang diterapkan di tiga negara bagian itu.
Sejumlah gubernur negara bagian mengecam keras Trump atas dukungannya tersebut.
Presiden kita, jelas, tak bisa memenuhi alat tes (Corona). Sekarang dia memilih fokus ke aksi-aksi protes," cetus Gubernur Virginia, Ralph Northam yang membantah klaim pemerintahan Trump bahwa negara tersebut memiliki alat tes Corona yang cukup.
Gubernur negara bagian Washington, Jay Inslee, bahkan lebih keras menyerang Trump. "Memiliki seorang presiden Amerika yang mendorong orang-orang untuk melanggar hukum... itu berbahaya," cetus Inslee dari partai Demokrat, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (20/4/2020).
Bahkan Gubernur Maryland, Larry Hogan dari Partai Republik, juga mengkritik Trump soal dukungannya pada aksi-aksi demo. "Mendorong masyarakat untuk memprotes.... itu benar-benar tak masuk akal," cetus Hogan kepada CNN.
AS sejauh ini telah mencatat setidaknya 735 ribu kasus Corona -- angka tertinggi di dunia -- dan mencatat 40 ribu kematian terkait COVID-19.(dtk)