logo
×

Minggu, 05 April 2020

Gerindra: Menko Luhut Dan Said Didu Berdamai Saja, Tujuan Kalian Kan Sama

Gerindra: Menko Luhut Dan Said Didu Berdamai Saja, Tujuan Kalian Kan Sama

DEMOKRASI.CO.ID - Semua elemen bangsa harus akur dalam menghadapi perang melawan pandemik Covid-19. Jangan sampai saling serang dan caci maki yang justru ditonjolkan.

Begitu tegas Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono kepada wartawan, Minggu (5/4).

Menurutnya, yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini merupakan hal yang baru. Pasalnya, belum pernah bangsa ini menghadapi perang terbuka melawan musuh yang tidak kasat mata dan sangat mematikan manusia.

“Jadi jangan saling merasa paling hebat, paling pintar. Mohon semua sadar yang kita hadapi saat ini sangat berat dan sulit, sebab dampaknya menyangkut masalah perekonomian dan hubungan sosial antar masyarakat,” tegasnya.

Kepada para aktivis, ketua umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu itu mengimbau untuk tidak terus-terusan mencelah pemerintah. Apalagi membuat ujaran kebencian dan sinisme.

Secara khusus, Arief menyoroti polemik antara mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Di mana Luhut akan melaporkan Said Didu ke polisi karena tidak terima dengan pernyataan yang disampaikan di YouTube.

Menurutnya, ketegangan keduanya itu justru akan perpecahan bangsa Indonesia yang sedang perangi Covid-19,

“Sudah kalian berdamai dan saling memaafkan saja. Sebab kalian berduakan sama tujuannya. Yaitu membangun bangsa dan menghindarkan bangsa ini hancur akibat Covid-19,” imbaunya.

Lebih lanjut, Arief mendesak kepada kepala daerah untuk satu komando dengan Jokowi dan tidak jalan sendiri-sendiri.

“Dan yang paling utama lagi, saya mohon dengan kerendahan hati kepada anggota DPR RI yang terhormat juga jangan menyulut kemarahan masyarakat dengan membahas dan akan mengesahkan UU Omnibus Law,” tegasnya.(rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: