logo
×

Kamis, 16 April 2020

China Sampaikan Pesan Ini ke AS yang Hentikan Dana untuk WHO

China Sampaikan Pesan Ini ke AS yang Hentikan Dana untuk WHO

DEMOKRASI.CO.ID - Otoritas China menyatakan 'keprihatinan serius' terhadap keputusan Amerika Serikat (AS) menghentikan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). China mendorong otoritas AS untuk memenuhi kewajibannya selama pandemi virus Corona.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya menuduh WHO menutup-nutupi keseriusan wabah virus Corona di China sebelum menyebar ke seluruh dunia. Trump memerintahkan pembekuan pendanaan selagi "peninjauan dilakukan untuk menilai peran WHO dalam salah kelola yang parah dan menutupi penyebaran virus Corona".

"China sangat prihatin atas pengumuman AS untuk menghentikan pendanaan bagi Organisasi Kesehatan Dunia," sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, dalam konferensi pers seperti dilansir AFP, Rabu (15/4/2020).

Situasi terkini epidemi global sangat suram. Ini adalah masa-masa kritis. Keputusan AS ini akan melemahkan kapasitas WHO dan merusak kerja sama internasional dalam melawan epidemi ini," imbuh Zhao.

Keputusan Trump untuk menghentikan pendanaan bagi WHO ini mencerminkan keyakinannya bahwa WHO bias pada China dan berkolusi untuk mencegah saingan utama ekonomi AS itu terbuka tentang bencana kesehatan yang sedang berlangsung di negaranya.

"Kami mendorong Amerika Serikat untuk secara tulus memenuhi tanggung jawab dan kewajiban mereka, dan mendukung aksi internasional yang dipimpin WHO melawan epidemi ini," cetus Zhao, sembari menyebut WHO memainkan 'peran tak tergantikan' melawan pandemi virus Corona.

Diketahui bahwa AS merupakan pemberi dana terbesar bagi WHO, yang menyediakan dana US$ 400 juta tahun lalu. Saat ditanya apakah China siap berkontribusi lebih besar untuk menutupi kekurangan setelah AS menghentikan pendanaan, Zhao menyebut bahwa China telah menyediakan US$ 20 juta kepada WHO.

"China selalu mendukung peran utama yang dimainkan WHO dalam perang internasional melawan epidemi... China akan melihat lebih dalam isu-isu terkait, tergantung pada kebutuhan situasi," ujar Zhao dalam pernyataannya.(dtk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: