DEMOKRASI.CO.ID - China membangun radio teleskop terbesar di Asia dengan diameter antena 70 meter. Alat itu disiapkan untuk menerima data dari misi eksplorasi Mars pertama yang direncanakan meluncur tahun ini.
Negara yang dihantam wabah virus corona itu berambisi merampungkan pengorbitan, pendaratan, dan penjelajahan Planet Merah dalam satu misi yang diberi nama Tianwen-1.
Teleskop dibangun oleh Observatorium Astronomi Nasional, Akademi Ilmu Pengetahuan China, di Distrik Wuqing, Provinsi Tianjin.
Tempat tersebut akan menjadi fasilitas utama yang menerima data ilmiah yang dikirim kembali oleh misi di planet yang berjarak 400 juta km dari Bumi itu.
Wakil kepala rancangan misi eksplorasi Mars Li Chunlai mengatakan, pengiriman data akan menghadapi tantangan yakni lemahnya sinyal mengingat jarak yang sangat jauh.
China memang telah berhasil meluncurkan empat misi ke Bulan hingga sampai mendarat. Namun, jarak antara Bulan dan Bumi jauh lebih pendek yakni antara 360.000 km hingga 400.000 km. Sedangkan jarak antara Mars dan Bumi 56 juta-400 juta km.
"Oleh karena itu, menerima sinyal yang sangat lemah dari Mars akan menjadi tantangan besar," kata Li, seraya menambahkan hanya dengan radio teleskop berantena besar misi ini bisa berjalan sukses, dikutip dari The Star, Senin (27/4/2020).
Namun radio teleskop di Tianjin tak bekerja sendiri, melainkan dikombinasikan dengan tiga teleskop lain yakni di Beijing dan Kunming. []