logo
×

Jumat, 17 April 2020

Bukan Cuma Andi Taufan, Stafsus Jokowi Ini Juga Memalukan, Dibongkar Politisi PAN

Bukan Cuma Andi Taufan, Stafsus Jokowi Ini Juga Memalukan, Dibongkar Politisi PAN

DEMOKRASI.CO.ID - Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus ikut angkat bicara terkait Stafsus Kepresidenan, Andi Taufan Garuda Putra.

Guspardi mensinyalir, Andi Taufan telah membawa konflik kepentingan dan sudah mempermalukan lingkaran Istana.

Akan tetapi. politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyebut, bukan cuma Andi Taufan yang berbuat tak terpuji.

Melainkan ada lagi stafsus lainnya yang dinilainya juga memalukan. Yakni Adamas Belva yang juga CEO Ruangguru.com.

Sebagai pembantu Presiden, seharusnya stafsus memberikan masukan dalam setiap pengambilan kebijakan, bukan malah mencari celah untuk kepentingan pribadi.

“Kelakuan dua staf khusus Presiden itu dicurigai telah menyalahgunakan kekuasaan dan memperdagangkan pengaruhnya di tengah wabah covid-19,” kata Guspardi Gaus kepada JawaPos.com, Kamis (16/4/2020).

Kedua nama itu, katanya, telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Andi Taufan contohnya yang menggunakan kop surat Sekretariat Kabinet untuk membuat surat yang ditujukan kepada para camat.

Dalam surat itu, Andi Taufan meminta para camat mendukung proyek pendidikan publik tentang penanganan Covid-19 melalui perusahaannya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha).

Hal itu, jelas bagian dari penyalahgunaan kewenangan jabatan dan sekaligus pelanggaran hukum administrasi.

“Praktik perdagangan pengaruh serta pelanggaran etika pejabat negara,” ujar anggota DPR asal Dapil Sumbar II itu.

Sedangkan Adamas Belva, menurut Guspardi, tidak kalah heboh yang ditengarai mendapatkan proyek triliunan rupiah dari program Kartu Prakerja.

“Itu sudah melampaui porsi bidang tugasnya di tengah wabah Covid-19,” ujarnya.

Atas alasan itu, anak buah Zulkifli Hasan ini mendesak Presiden Jokowi membubarkan stafsus, utamanya dari unsur milenial.

Pasalnya, mereka bukannya membantu presiden, tapi malah mempermalukan Presiden Jokowi.

“Bubarkan saja lembaga Staf Khusus itu, jika hanya menjadi beban dan bahkan mempermalukan Presiden Jokowi yang tengah bersusah-payah menangani wabah Coronavirus saat ini,” ungkapnya.[psid]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: