DEMOKRASI.CO.ID - Bank Indonesia (BI) mengklaim penerapan Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB) di DKI Jakarta yang akan berlangsung mulai 10 April 2020 selama 14 hari ke depan telah meningkatkan kepercayaan pasar terhadap pasar keuangan. Hal itu berhasil membawa nilai tukar rupiah ke area Rp15.880 per dolar Amerika Serikat (AS) sore ini.
"Pak Gubernur DKI Pak Anies Baswedan mengumumkan terkait PSBB, berbagai kondisi ini membawa kepercayaan di pasar. Ini yang kemudian saya sampaikan bahwa rupiah bergerak cenderung stabil dan menguat," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam video conference, Kamis (9/4).
Selain itu, Perry menilai PSBB di DKI Jakarta dan yang akan disusul oleh daerah lainnya akan memberikan sentimen positif lebih banyak ke pasar. Sebab, hal itu akan mengurangi dampak negatif terhadap sektor keuangan.
"Dengan PSBB, maka kasus virus corona bisa segera teratasi. Ini bukan hanya untuk aspek kemanusiaan dan kesehatan, tapi juga dampak ke sektor keuangan lebih rendah," tutur Perry.
Makanya, ia cukup percaya diri rupiah akan mengarah ke Rp15 ribu per dolar AS pada akhir tahun nanti.
Diketahui, rupiah pada bulan lalu bergerak volatile dan sempat bertengger di level Rp16.500 per dolar AS.
"Rupiah saat ini masih undervalue (di bawah nilainya), masih cenderung menguat. Risiko di pasar keuangan membaik," imbuh Perry.
Lebih lanjut ia menjelaskan kepercayaan investor terhadap pasar keuangan kembali bangkit (rebound) lantaran pertumbuhan kasus virus corona di global yang melambat. Menurutnya, sejumlah negara telah membuat kebijakan cukup banyak untuk memerangi penyebaran virus corona.
"Ini terjadi di berbagai negara berangsur turun, baik di Italia dan berbagai negara lain. Ini menunjukkan sejumlah negara melakukan penanganan virus corona yang baik di berbagai negara," jelasnya
Sebagai informasi, data statistik John Hopkins University menunjukkan virus corona telah menginfeksi 1.514.866 orang di dunia per hari ini. Jutaan pasien corona itu tersebar di 209 negara dan wilayah di dunia.[]