DEMOKRASI.CO.ID - Pandemi virus corona masih terjadi di seluruh dunia dengan kasus yang terus meningkat. Di Indonesia beberapa wilayah telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menghambat laju peningkatan COVID-19.
Kepada masyarakat yang sempat kontak atau sempat berada di wilayah zona merah disarankan segera berkonsultasi pada dokter terkait. Apalagi jika tubuh menunjukkan ciri-ciri terkena virus corona yang sekilas mirip flu.
Berikut ciri-ciri terkena virus corona
1. Ciri-ciri terkena virus corona yang khas
Dikutip dari Mayo Clinic, ciri-ciri terkena virus corona adalah
a. Demam
b. Batuk
c. Sesak napas
Ciri-ciri terkena virus corona tersebut mungkin muncul 2-14 hari setelah terpapar patogen. Gejala lain yang kerap muncul adalah:
a. Pilek
b. Tenggorokan sakit
c. Badan terasa sakit
d. Lelah atau merasa tidak enak badan
2. Ciri-ciri terkena virus corona yang tidak khas
Seiring perkembangan kasus, berbagai riset terus dijalankan untuk mengetahui ciri-ciri terkena virus corona. Dalam beberapa kasus ditemukan ciri-ciri terkena virus corona yang tidak khas yaitu:
a. Diare
Gejala diare pada pasien COVID-19 dibuktikan lewat riset pada 204 pasien di Wuhan. Sebanyak 99 pasien mengalami gangguan pencernaan, padahal sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit tersebut.
b. Kehilangan daya penciuman dan perasa
Menurut periset di King's College London kehilangan daya penciuman dan perasa adalah ciri-ciri terkena virus corona yang paling akurat. Dalam risetnya, sekitar 59 persen pasien yang dinyatakan positif COVID-19 mengalami kehilangan daya penciuman dan perasa.
c. Mata merah
American Academy of Opthalmology memperingatkan tenaga medis infeksi virus corona bisa mengakibatkan konjungtivitis. Kondisi ini menyebabkan mata menjadi merah. Kondisi ini dialami seorang perawat Chesley Earnest dari Amerika saat menangani pasien COVID-19.
d. Penyakit saraf
Kondisi penyakit saraf ternyata bisa menjadi ciri-ciri terkena virus corona. Gejala penyakit saraf yang pernah dilaporkan pasien, di antaranya kejang, kebingungan, pusing, sakit kepala, mengigau, kebas, hingga stroke.
e. Nyeri otot
Menurut para ahli, nyeri otot bisa menjadi tanda ciri-ciri terkena virus corona yang serius. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan, gejala nyeri otot terjadi pada 15 persen pasien COVID-19. Dikutip dari The Sun, nyeri otot disebabkan bahan kimia sitokin yang dilepaskan ke tubuh sebagai respon terhadap infeksi.
. Bagaimana jika tidak menunjukkan ciri-ciri terkena virus corona?
Ciri-ciri terkena virus corona berkisar ringan hingga berat bergantung respon tubuh. Namun dalam beberapa kasus pasien tidak menunjukkan ciri-ciri terkena virus corona. Karena itu sangat penting untuk memperhatikan riwayat kontak, bepergian, dan kesehatan pada pasien. Kondisi kesehatan tertentu misal gangguan jantung, paru, diabetes, dan gangguan terkait sistem imun berisiko meningkatkan risiko mengalami COVID-19.(dtk)