DEMOKRASI.CO.ID - Satuan Koordinasi Wilayah Banser Jawa Barat meminta Pemprov Jawa Barat serius menyikapi munculnya DPD HTI Jawa Barat dalam surat yang dikeluarkan oleh pemprov Jawa Barat.
Yudi Nurcahyadi, Kasatkorwil Banser Jawa Barat meminta Pemprov Jawa Barat bertanggung jawab untuk menelusuri hal ihwan keluarnya HTI dalam surat resmi pemprov.
“Harus ditelusuri. Jangan sampai kok kesannya dianggap sepele. Masalah HTI ini bukan masalah sepele,” kata Yudi, Minggu (12/4).
Sekali lagi Yudi menjelaskan bahwa HTI masih melakukan gerakan meskipun secara legal formal telah dibubarkan oleh pemerintah yang diperkuat oleh putusan pengadilan.
“Mereka memakai forum agama untuk melancarkan aksinya. Juga melalui kegiatan sosial,” jelasnya.
Justru, kejadian Covid-19 dapat dijadikan momentum HTI untuk mendapat pengakuan dari masyarakat.
Ditanya terkait adanya suarat klarifikasi dari Pemprov Jabar soal surat yang mencantumkan HTI tersebut. Yudi justru semakin yakin bahwa ada yang salah dengan pemprov Jabar.
“Lha itu kan justifikasi bahwa ada yang salah. Apakah ini kesalahan administrasi atau bukan, mestinya pemprov melakukan penelusuran secara serius. Harus bertanggung jawab dong,” ungkapnya.
Yudi heran surat sepenting dan untuk menyikapi situasi segenting ini masih terjadi kesalahan elementer. Karena tentunya sebelum sampai dikeluarkan melalui tahapan yang berjenjang.
“Tidak mungkin kan langsung di meja Sekda. Pasti melalui Staff, Kasubag dan Kabag. Masa sih sampai bisa lolos. Ada apa? Kalau Pemprov serius terkait masalah ini maka akan ada tindakan nyata dan harus ada penelurusan yang serius. Siapa yang telah melanggar dan tindakan apa yang sudah dilakukan oleh Pemprov,” tegas Yudi.
Yudi juga menilai Pemrov Jawa Barat tidak menjadikan isu HTI sebagai isu utama.
“Kesannya seperti tidak tegak lurus dengan pemerintah pusat dan tidak menghargai pemerintah pusat yang serius menangani isu HTI ini,” katanya.
Dimasukan nya HTI kembali di masa darurat covid 19 bisa dimaknai sebagai upaya mencari simpati dan memberikan panggung supaya mendapat simpati dari publik. Kami Ansor Banser se Jabrar sibuk bantu penanganan wabah covid 19 secara mandiri, tapi kami juga tak akan lengah jika elemen yang sudah dilarang negara ikut menyelundup atas nama ikhtiar melawan pandemi.(*)