logo
×

Senin, 13 April 2020

Anggota Dewan Teriak, Khofifah Disayangkan Belum Berani Ajukan PSBB di Jawa Timur, Padahal Data Covid-19 Sudah Mengerikan

Anggota Dewan Teriak, Khofifah Disayangkan Belum Berani Ajukan PSBB di Jawa Timur, Padahal Data Covid-19 Sudah Mengerikan

DEMOKRASI.CO.ID - Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anwar Sadad mesti bersuara keras agar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengusulkan Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) untuk meminimalisir penularan wabah Coronavirus Disease (Covid-19).

Menurut Sadad, kebijakan PSBB itu perlu diambil, mengingat penularan Covid-19 sudah meluas dan terjadi transmisi lokal di Jatim.

“Jika perlu harus berani mengusulkan PSBB,” kata Anwar Sadad, Minggu (12/4).

Menurut Sadad, Gubernur Khofifah harus mengambil langkah intervensi yang ekstrem, mengingat angka kematian akibat wabah Covid-19 di Jatim cukup tinggi.

Politisi Gerindra itu khawatir, jika kebijakan PSBB terlambat diambil, Pemprov Jatim akan kesulitan untuk menanggulangi Covid-19 dan menimbulkan korban jiwa yang cukup besar.

“Mortality mendekati 8 persen itu tergolong tinggi,” kata Sekretaris DPD Gerindra Jatim itu.

Sadad menyadari, Gubernur Khofifah menghadapi dilema besar jika kebijakan PSBB itu diberlakukan.

Pasalnya, risiko sosial ekonomi yang ditanggung oleh masyarakat cukup besar, sehingga Pemprov Jatim harus melakukan intervensi dengan menggelontorkan bantuan sosial kepada masyarakat miskin.

“Dari awal penanganan Covid-19 ini selalu bertumpu pada risiko sosial ekonomi. Pertimbangan risiko sosial ekonomi yang ‘menghalangi’ Pemerintah untuk mengambil langkah drastis penyelematan,” tambahnya.

“PSBB itu pilihan yang berat. Akan tetapi untuk menyelamatkan warga, Gubernur harus berani mengambil risiko yang paling pahit sekalipun,” pungkasnya.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan ada 119 pasien positif Covid-19 baru di Jawa Timur pada Minggu (12/4).

Jika sebelumnya pasien berada di angka 267 maka saat ini mencapai 386 orang.

Sementara itu, untuk pasien PDP berada pada angka 1383 orang dan pasien ODP dari 13.658 menjadi 14.092 orang.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan ada 4 yang terkonfirmasi negatif atau sembuh.

Jadi total yang sembuh sudah 69 orang atau setara 17,88 persen.

Namun ada juga 3 pasien Covid-19 yang meninggal, hingga total meninggal di Jatim ada 29 orang atau setara 7,51 persen.

Dari 119 tambahan pasien positif yang paling banyak adalah Kota Surabaya sebesar 83 orang, kemudian Kabupaten Sidoarjo dan Lamongan masing-masing 10 orang dan sisanya kabupaten kota lain.[psid]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: