logo
×

Minggu, 05 April 2020

Ade Armando Tuding Ust Haikal Hassan dan Said Didu Sebagai Kaum Berhati Busuk

Ade Armando Tuding Ust Haikal Hassan dan Said Didu Sebagai Kaum Berhati Busuk

DEMOKRASI.CO.ID - Dosen Universitas Indonesia Ade Armando melalui akun Facebooknya, mengunggah tangkapan layar cuitan akun Twitter sejumlah orang yang menyinggung pemerintah soal penanganan wabah virus corona (Covid-19).

Dua diantaranya merupakan cuitan juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Haikal Hassan dan mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.

Adapun kicauan Said Didu yang diunggah Ade berbunyi:

"Corona mengejar nyawa rakyatmu. Pemimpin negara yang normal membantu rakyatnya. Tapi anda malah mengejar rakyatmu dengan cambuk darurat sipil. Ya Allah lindungi kami dari kedholiman ini. #tolakDaruratSipil."

Sementara Haikal Hassan dalam cuitan Twitternya mengatakan:

"Setolol-tololnya orang pasti paham dgn pertanyaan ini: 'Mengapa anggaran pindah ibukota ada, namun penanganan virus pembunuh asal wuhan itu lagi2 rakyat yg nanggung krn anggaran tak cukup?' Ini sudah saya sampaikan dlm debat @duasisi_tvone dan tak terjawab, kecuali ngeles."

Karena pernyataan Said Didu dan Haikal Hassan itu, Ade Armando menyebut keduanya merupakan bagian dari kaum berhati busuk yang menyebar kebencian.

"Kaum berhati busuk terus menyebarkan kebohongan dan kebencian agar rakyat terpecah belah dan percaya pemerintah Indonesia bertangan besi dan tidak mengeluarkan dana untuk menyelamatkan rakyat," tulis Ade di akun Facebooknya, Kamis (2/4/2020).

Bahkan Ade menuding Said Didu dan Haikal Hassan cs sebagai aktor-aktor yang akan menghancurkan bangsa ini. Untuk itu, Ade menyerukan perlawanan terhadap orang-orang tersebut.

"Orang seperti Said Didu atau Haikal Hassan dkk adalah aktor-aktor yang akan menghancurkan Indonesia," kata Ade.

"Kita lawan Corona. Kita lawan pengkhianat yang gunakan Corona untuk hancurkan Indonesia," tegas Ade. [nn]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: