DEMOKRASI.CO.ID - Korea Selatan dianggap sukses mencegah laju penularan virus corona di negaranya. Kurva penularan corona di Korsel terus menurun, dan negara itu tidak sampai menerapkan lockdown untuk mengatasinya.
Diberitakan Reuters, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC) pada Senin (23/3) mencatat hanya 64 kasus baru virus corona, menjadikan total 8.961. Sementara angka kematian naik 1 orang, menjadi 110.
Ini adalah hari ke-12 berturut-turut penularan corona di Korsel di bawah angka 100. Pada puncaknya 29 Februari lalu, Korsel mendapatkan 909 kasus penderita baru virus corona.
Sementara itu menurut data RS John Hopkins, ada 2.909 pasien corona yang sudah sembuh di Korsel. Pada Senin, KCDC mengatakan ada 257 pasien yang sembuh. Saat ini, jumlah penderita yang sembuh di Korsel lebih banyak ketimbang yang baru tertular.
Menteri Luar Negeri Korsel Kang Kyung-wha dalam wawancara dengan BBC pekan lalu mengungkapkan berbagai strategi mereka untuk mengatasi virus corona. Salah satu yang terpenting adalah transparansi dan keterbukaan informasi kepada masyarakat.
Berikut adalah wawancara lengkap Menlu Kang dengan jurnalis BBC Andrew Marr yang layak Anda simak:
Andrew Marr
Anda memiliki strategi khusus mengatasi ini. Tolong jelaskan kepada kami dasar strategi anda.
Menlu Kang Kyung-wha
Well, prinsip dasarnya adalah keterbukaan, transparansi, dan menjaga publik tetap terinformasi. Dan cara ini membuahkan hasil. Sebagai permulaan, kami punya sistem perawatan kesehatan yang baik. Kami punya sistem yang sangat terhubung. Dan memanfaatkan itu dengan maksimal, kami telah menghadapi wabah ini dari awal dengan transparansi penuh dan dengan cara itu kami mendapatkan kepercayaan dan dukungan publik.
Dan seperti kata anda, kita mengalami tren stabil. Dalam tiga hari berturut-turut, angka kasus positif baru lebih kecil dibanding jumlah mereka yang sembuh dan diperbolehkan pulang.
Andrew Marr
Anda juga memiliki sistem pengujian yang paling luar biasa. Anda mengujikan, saya kira, 20 ribu orang per hari, jauh lebih banyak ketimbang negara lain. Bagaimana Anda melakukannya dan mengapa pengujian sangat penting bagi upaya Anda?
Menlu Kang Kyung-wha
Well, pertama-tama, pengujian sangat penting karena mengarah pada deteksi dini, meminimalisasi penyebaran lebih lanjut dan dengan cepat merawat mereka yang terinfeksi virus. Dan saya kira ini adalah kunci di balik tingkat kematian kami yang sangat kecil.
Sistem kami dengan cepat menyetujui sistem pengujian setelah pemerintah China merilis urutan genetik virus pada pertengahan Januari. Otoritas kesehatan kami secepatnya bekerja sama dengan lembaga riset di sini lalu membagikan hasilnya kepada perusahaan farmasi yang kemudian memproduksi reagen dan perangkat yang diperlukan untuk pengujian. Hasilnya, kami telah mengujikan hampir seperempat juta saat ini. 268 ribu hingga hari ini (15/3).
Andrew Marr
Itu luar biasa. Hal lain yang Anda lakukan tentu saja memonitor masyarakat setelahnya. Anda tidak akan melakukan lockdown, pembatasan sosial yang dilakukan kebanyakan negara Eropa. Tapi Anda malah mengawasi masyarakat melalui aplikasi ponsel. Sekali lagi, dapatkah Anda menjelaskan mengapa Anda melakukan itu dan tidak menutup sebagian besar negara Anda?
Menlu Kang Kyung-wha
Well, Saya kira ini adalah bentuk kesetiaan kepada nilai-nilai tinggi demokrasi kami yang terbuka dan pemerintah adalah pelayan penuh masyarakat, dan saya bisa katakan rakyat kami sangat penuntut dan mengharapkan standar tertinggi dari pelayanan pemerintah. Dan saya kira ini adalah kuncinya, yang mendorong kami melakukan hal ini.
Kami mengawasi dengan sangat lekat lalu lintas masuk dan kami juga juga memeriksa lalu lintas keluar. Jadi kami tidak hanya meminimalisasi risiko dari lalu lintas masuk dan memastikan melakukan yang terbaik mengendalikan penyebaran di dalam negeri, tapi kami juga mengambil langkah memeriksa mereka dengan potensi gejala di antara orang-orang yang akan meninggalkan negara ini.
Andrew Marr
Angka kasus baru melambat. Apakah Anda merasa telah melalui yang terburuk saat ini?
Menlu Kang Kyung-wha
Well, puncak kasus baru ada di akhir Februari ketika kami mendapat lebih dari 900 kasus baru yang terkonfirmasi. Angkanya telah turun menjadi 76 kasus baru per hari ini (15/3). Jadi iya, kami melihat tren normalisasi pengurangan kasus baru tapi tentu kami tidak bisa berpuas diri.
Ini bukan hanya soal kami. Dan kami melakukan pendekatan keterbukaan dan transparansi tidak hanya di dalam negeri, tapi juga bagi komunitas internasional karena kami adalah negara dengan ketergantungan yang tinggi dengan seluruh dunia.
Rakyat kami bepergian untuk melakukan kesepakatan bisnis besar, untuk bisnis keluarga, untuk pariwisata. Perekonomian kami bergantung kepada dunia luar. Jadi, kami ingin menjaga pintu tetap terbuka untuk negara lain. Dan seiring virus ini menyebar ke banyak negara lainnya, kami mengamati dengan seksama, dan kami berkomitmen menjaga keterbukaan kami.
Ini mungkin tidak bisa dilakukan di negara lain dengan infrastruktur IT dan nilai-nilai yang kurang. Tapi saya kira pada akhirnya, kita harus menyadari bahwa ini bukan terakhir kalinya patogen novel akan menjadi ancaman kesehatan global.
Jadi kami berharap pengalaman dan pendekatan dan model kami tidak hanya memberi contoh bagi negara lain dalam mengatasi COVID-19 tapi juga mendorong kolaborasi internasional yang lebih besar untuk kesiapan yang lebih baik jika hal ini terjadi di masa mendatang.
Andrew Marr
Dalam pandangan Anda, jika pun anda berhasil melaluinya, ini bukan akhir dari sebuah episode. Ini adalah awal dari cara baru dalam hidup.
Menlu Kang Kyung-wha
Iya. Satu hal yang juga ingin saya tekankan, sebagai pemerintah, kami juga pelindung dari kepanikan. Saya kira pemerintah harus berkepala dingin mengenai ini dan melakukan tindakan berdasarkan bukti dan sains, karena saya kira deklarasi pandemi oleh WHO berisiko mengubah penyebaran virus menjadi penyebaran ketakutan dan fobia.
Saya bisa katakan kepada anda berapa banyak saya mendapatkan laporan insiden dari orang Asia, tidak hanya Korea, yang mendapatkan pelecehan verbal, bahkan penyerangan fisik di negara lain. Dan pemerintah harus bertanggung jawab menghentikan hal seperti ini karena ini tidak membantu dalam membangun jiwa kolaborasi yang sangat kita perlukan dalam mengatasi tantangan ini bersama, secara global. [kumparan]