DEMOKRASI.CO.ID - Sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang disoroti banyak kalangan. Ia menolak menggunakan istilah Virus Corona, dan sebaliknya bersikeras menggunakan istilah Virus China untuk merujuk pada Covid-19 yang mematikan.
Trump tak sungkan mempertahankan pendiriannya di hadapan wartawan yang bertugas di Gedung Putih yang memprotes penggunaan istilah Virus China untuk Covid-19 yang sedang menghantui dunia. Menurut Trump, ini bukan soal rasisme.
Dia menegaskan bukan sebuah kesalahan menggunakan istilah Virus China untuk Covid-19 karena pada faktanya virus itu menyebar pertama kali dari Wuhan di Provinsi Hubei, Republik Rakyat China.
Di Indonesia, aktivis Adhie Massardi juga punya pendirian yang sama dengan Trump soal Covid-19. Menurut Adhie, penggunaan nama-nama tempat atau negeri dalam kasus seperti ini sudah biasa.
Dulu ada Flu Spanyol, Flu Hongkong, juga ada penyakit kelamin yang disebut Vietnam Rose.
Jadi, bagi Adhie, Trump tidak salah menggunakan istilah Virus China untuk Covid-19.
Pemilik akun Twitter @pigsty_news pun begitu. Ia yang mengaku sebagai orang China dalam sebuah kicauannya menyampaikan permintaan maaf kepada Amerika Serikat dan seluruh warga dunia yang menurutnya telah menjadi korban dari penyebaran Virus China ini.
Wanita muda yang menggunakan nama Pigsty Purification ini mengunggah sebuah video hari Jumat (20/3). Di dalam video berdurasi 1 menit 59 detik itu ia mengenakan sweater merah muda dan masker hijau. Rambutnya di kepang dua.
Dia menuliskan pengantar dalam bahasa Mandarin yang bila diterjemahkan berarti: “Saya orang China dan saya minta maaf kepada Amerika Serikat. Maaf karena membawa Virus China ke Amerika Serikat. Maaf, kami bertindak egois. Maaf, sumber virusnya adalah China. Maaf, orang Asia lainnya terlibat.”
Dia menambahkan, “Apa yang dilakukan oleh pemerintah China dan China membuat saya malu dengan ras saya. Pemerintah China harus membayarnya. Membayar kompensasi besar kepada orang Amerika.”
Sementara di dalam video tersebut, Pigsty Purification menggunakan bahasa Inggris dan secara umum mengulangi apa yang telah disampaikannya di dalam pengantar.
Ia juga mengatakan dirinya meminta maaf atas apa yang dilakukan Partai Komunis China yang berkuasa.
“Maaf karena diam mengenai apa yang telah dilakukan PKC yang menutupi kebenaran dan mengambil keuntungan dari penyebaran Virus Wuhan,” ujarnya.
Dia juga meminta maaf karena telah menyebarkan disinformasi melalui aplikasi jejaring media sosial milik China, WeChat, yang mengatakan bahwa tentara Amerika Serikat lah yang membawa virus itu ke China.
Sejauh ini video Pigsty Purification telah disukai lebih dari 6.000 kali dan diretwit hampir 3.000 kali. Sementara itu telah dikomentari lebih dari 2.000 kali.
Banyak pemberi komentar yang mendukung apa yang dikatakannya. Namun, tak sedikit juga yang mengecam dan menganggapnya berlebihan.
Sampai berita ini diturunkan, belum diperoleh informasi yang lebih pasti mengenai jatidiri wanita ini.
Di akun Youtube yang dimilikinya diperoleh informasi tambahan bahwa Pigsty Purification secara terbuka mendukung kemerdekaan Hongkong dan Taiwan serta negeri-negeri lain yang menurutnya masih berada di bawah penjajahan Partai Komunis China yang berkuasa di Republik Rakyat China.