logo
×

Senin, 02 Maret 2020

Wabah Virus Corona, Seri Pembuka MotoGP 2020 di Qatar Batal Digelar

Wabah Virus Corona, Seri Pembuka MotoGP 2020 di Qatar Batal Digelar

DEMOKRASI.CO.ID - Meluasnya wabah virus corona, membuat seri pembuka MotoGP 2020 di Sirkuit Losail, Qatar, yang akan berlangsung pada 8 Maret resmi batal digelar.

Pengumuman ini disampaikan federasi sepeda motor internasional (FIM). Dalam pernyataan resminya mereka mengatakan MotoGP batal digelar.

Namun, Moto2 dan Moto3 akan berlangsung sesuai rencana. Sebab, pembalap dan tim sudah berada di negara Teluk itu untuk menjalani tes musim dingin.

“Karena Qatar memberlakukan pembatasan perjalanan yang mempengaruhi penumpang dari Italia (di antara negara-negara lainnya), kelas premier tidak akan dilombakan di sirkuit Losail,” demikian pernyataan resmi FIM.

Diketahui, virus corona menjadikan Italia sebagai negara Eropa yang paling parah dampaknya. Yakni dengan 34 kematian dan lebih dari 1.600 orang terinfeksi.

“Mulai hari ini, semua penumpang yang tiba di Doha melalui penerbangan langsung dari Italia, atau berada di Italia dalam dua pekan terakhir, akan langsung dibawa untuk dikarantina selama minimal 14 hari,” tambah FIM.

“Italia jelas memainkan peran penting dalam kejuaraan tersebut dan pada kelas MotoGP – baik di lintasan maupun di luar lintasan. Dan karenanya, keputusan sudah diambil untuk membatalkan kompetisi kelas utama,” tulis organisasi itu.

Tercatat, ada enam pembalap pada kelas elite berasal dari Italia. Yakni tujuh kali juara dunia MotoGP Valentino Rossi, runner-up 2019 Andrea Dovizioso, Danilo Petrucci, Francesco Bagnaia, Franco Morbidelli, dan Andrea Iannone.

Sedangkan Ducati dan Aprilia adalah pabrikan terkemuka dari Italia.

Pembalap dan tim MotoGP sebelumnya berada di Qatar pada 22-24 Februari untuk sesi terakhir sesi pramusim. Qatar sedianya mengawali 20 seri yang ada di kalender MotoGP tahun ini.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: