DEMOKRASI.CO.ID - Kelonggaran dan kemudahan masuknya tenaga kerja asing (TKA) asal China yang dilakukan pemerintah mendapat kecaman dari Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia).
Kecaman tersebut berkaitan dengan adanya 49 TKA China yang tiba di Bandara Haluoleo Kendari, Minggu kemarin (15/3).
Presiden ASPEK Indonesia, Mirah Sumirat mengatakan, masuknya TKA China di tengah status darurat virus corona di Indonesia sama saja mengabaikan rasa empati yang seharusnya ditunjukkan oleh pemerintah kepada rakyat Indonesia.
"WHO sudah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global, Indonesia pun sudah dalam darurat Covid-19. Namun pemerintah Indonesia tetap saja membuka pintu lebar untuk TKA China? Padahal China adalah sumber kemunculan Covid-19. Ada apa ini? Di mana kedaulatan Indonesia?" kata Mirah Sumirat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/3).
Berkenaan dengan kegawatdaruratan seperti saat ini, ia mendesak pemerintah memberikan perlindungan yang maksimal terhadap rakyat Indonesia. Pemerintah juga harus bersikap tegas dengan menutup arus manusia dari negara lain, khususnya yang terpapar Covid-19 seperti China.
"Sehebat apa sih 49 TKA China tersebut sampai harus masuk Indonesia dengan segera dan mengabaikan potensi penyebaran virus Covid-19?" tanya Mirah keheranan.
Bersamaan dengan itu, ia juga mengajak kepada masyarakat bersama-sama mengawasi arus masuk manusia, khususnya dari China, meski di tengah self-isolation.
"Jangan sampai kecolongan! Ketika rakyat banyak yang melakukan self-isolation, kemudian TKA China semakin leluasa masuk ke Indonesia. PHK massal sudah banyak terjadi, bahkan potensinya semakin besar karena virus Covid-19, tapi Pemerintah justru memprioritaskan TKA China dibanding memberikan pekerjaan kepada anak bangsa sendiri. Kondisi ini sangat membuat kami prihatin," tutup Mirah.(rmol)