DEMOKRASI.CO.ID - Ginanjar, driver ojek online (ojol) yang videonya tentang sepi order di masa 'work from home' akibat corona viral di media sosial, minta ada jaminan atas kebutuhan makan ia dan keluarga.
Menurut Ginanjar, jaminan bisa diberikan selama dua pekan ke depan atau selama masa tanggap awal dari pemerintah atas merebaknya corona di Jakarta, juga kota-kota lain.
"Saya enggak minta dibayarin kontrakan, cicilan. Tapi selama dua minggu ini, kami butuh makan. Saya kesampingkan kebutuhan seperti kontrakan, saya hanya butuh makan untuk keluarga," ujar Ginanjar dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne di Jakarta, Selasa, 24 Maret 2020 malam.
Ginanjar menyampaikan, permintaannya juga tidak muluk-muluk. Ia mafhum kebijakan work from home (WFH) harus dilakukan untuk mencegah corona menyebar. Ginanjar meminta kebutuhan dasar keluarganya yang tidak bisa dipenuhi karena sepi order penumpang, bisa dijamin pemerintah.
"Saya taat sama peraturan pemerintah (kebijakan work from home). Saya tunduk sama peraturan yang ada, saya enggak bakalan membangkang," ujar Ginanjar.
Ginanjar mengemukakan, karena sepinya penumpang, dalam satu kali beroperasi, ia hanya bisa mendapat keuntungan Rp30 ribu saja. Ginanjar juga meminta kalangan-kalangan yang lebih mampu, seperti influencer di media sosial yang memiliki penghasilan jutaan hingga miliaran rupiah, memberi contoh dengan menunjukkan rasa peduli mereka terhadap ojol.
"Banyak yang jargon 'hello ayo kita kerja di rumah'. Saya balas, 'hello, situ bisa istirahat, kami (driver ojol) bagaimana?'. Enggak usah kasih sumbangan, kalian (influencer) cukup foto kasih bantuan ke dua orang, posting, nanti viral. Nanti pasti banyak yang ikuti. Itu bentuk kebersamaan kita semua sama-sama menghadapi masalah ini," ujar Ginanjar.(viva)