logo
×

Senin, 30 Maret 2020

Sandiaga Uno: Kesadaran Masyarakat Untuk Melakukan Physical Distancing Meningkat, Tapi Apakah Cukup Itu Saja?

Sandiaga Uno: Kesadaran Masyarakat Untuk Melakukan Physical Distancing Meningkat, Tapi Apakah Cukup Itu Saja?

DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengapresiasi warga yang mulai tertib dan mengikuti saran pemerintah untuk aktif melakukan physical distancing dan mengurangi keluar rumah.

Ia mengakui beberapa hari belakangan ini cukup memperhatikan perkembangan laju transportasi di Jakarta.

“Saya memperhatikan bagian transportasi di Jakarta. Jumlah pejalan dan pengguna kereta api menurun. Dari 1,1 juta orang per hari hingga sekarang hanya di bawah 200 ribu orang. Artinya, sekitar 80 persen penduduk mendengarkan keputusan pemerintah agar mereka tetap tinggal di rumah,” ujar Sandiaga dalam wawancara sebuah tayangan televisi, Hot Indonesia.

Namun, kesadaran masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah mencegahan penularan virus corona belum cukup membuktikan bahwa virus corona bisa benar-benar tertangani.

Jumlah kasus semakin bertambah. Indonesia masih belum mau menerapkan lockdown. Sementara negara lain menerapkan karantina wilayah ketat termasuk India yang menjalankan selama 21 hari, sedangkan Indonesia belum melaksanakannya.

“Jumlah kasus terus meningkat. Saya baru saja  menerima bentuk dari fakultas kesehatan negeri dari Universitas Indonesia serta bentuk statistik yang pada intinya memastikan puncak peningkatan kasus di Indonesia akan terjadi di akhir bulan April atau awal bulan Mei. Maka intinya tidak sejalan sengan perintah pemerintah yang mengatakan status darurat akan terjadi pada akhir bulan Mei,” tegas sandiaga.

Ia meyakini, Presiden Jokowi sedang mempertimbangkan karantina wilayah, sebab beliau harus mendengarkan saran dan masukan.

“Beberapa pasar tradisional sudah tutup. Beberapa pasar basah juga mengurangi operasional mereka, dan saya rasa tingkat kesadaran penduduk sudah meningkat,” lanjut Sandiaga.

Di sisi lain, terdengar keluhan dari pekerja di baris depan para petugas medis. Mereka kekurangan pasokan alat perlindungan seiring dengan jumlah kasus yang terus meningkat.

"Intinya tim medis memastikan semakin banyak orang yang dirawat mereka tidak lagi mendapatkan alat pelindung yang pantas. Mereka juga mencari penggantinya. Banyak perawat yang menggunakan plasik, dan itu harus menjadi perhatian dan empati bagi kita," ujar Sandiaga.

Di sinilah ia menunggu tindakan Presiden Jokowi. Ia yakin, Jokowi akan melakukan hal terbaik setelah mendengarkan saran dan masukan warganya. (Rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: