DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai status Indonesia sebagai negara maju hanya label yang diberikan oleh Amerika Serikat.
Menurutnya, Indonesia belum masuk dalam kriteria negara maju. Dasarnya, kata Sandi, penduduk Indonesia masih banyak yang miskin. Berdasarkan data yang diperolehnya, angka Kemiskinan di Indonesia per 2019 masih 9,22 persen.
"Kita negara maju itu hanya label yang diberikan oleh Amerika kepada kita. Padahal kita lihat dari segi angka Kemiskinan angka stunting, berapa target-target sustainable development goals, kita belum nyampe ke sana," ujar Sandiaga di Jakarta, Sabtu (7/3/2020).
Sandiaga mengatakan, menurunkan angka Kemiskinan harus dirumuskan secara bersama."Jadi, mungkin kita mesti duduk sama-sama melihat angka realistisnya berapa, tapi saya setuju kita harus turunkan secara signifikan angka Kemiskinan ini,"imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan Kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen alias sudah tidak ada lagi pada 2024 mendatang.
"Pada 2024, masyarakat di posisi Kemiskinan ekstrem harus 0 persen," ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu, (4/3/ 2020).(ak)
