logo
×

Selasa, 17 Maret 2020

Rocky Gerung Sebut Anies Punya Data soal Corona, sementara Jokowi Tergesa-gesa: Pikirannya Mendua

Rocky Gerung Sebut Anies Punya Data soal Corona, sementara Jokowi Tergesa-gesa: Pikirannya Mendua

DEMOKRASI.CO.ID - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlalu tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan.

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menyatakan pemerintah justru tampak panik dalam menangani Virus Corona.

Hal itu secara terang-terangan disampaikan Rocky Gerung dalam channel YouTube Rocky Gerung Official, Senin (16/3/2020).

Menurutnya, pemerintah kini dihadapkan pada resiko ekonomi setelah mengumumkan adanya kasus Corona di Indonesia.

"Koordinasi siapa mesti bicara duluan juga tidak terjadi," terang Rocky.

"Karena enggak tahu apa yang mesti dilakukan, dalam keadaan banyak pilihan kalau bikin beginian nanti dianggap bahwa Indonesia berbahaya."

"Sehingga turis enggak masuk, investasi tertunda dan segala macam," sambungnya.

Terkait hal itu, Rocky lantas menyinggung beda informasi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dengan fakta yang disampaikan langsung oleh Jokowi.

"Itu yang terlihat kan kita lihat Menteri Kesehatan tidak ada, suatu hari kemudian presiden bilang ada."

"Anies Baswedan punya informasi yang enggak mungkin juga dia buka secara publik," ujar Rocky.

"Tapi pasti dia tahu dari dinas kesehatan, di antara dokter juga informasinya sudah tersebar."

Lebih lanjut, ia menjelaskan Jokowi terlalu tergesa-gesa saat menghadapi wabah Corona.

"Jadi kelihatannya Pak Jokowi enggak ingin kehilangan momentum," kata dia.

"Sehingga dia harus secara tergesa-gesa mengumumkan."

Rocky Gerung sebelumnya turut menyoroti turunnya sektor pariwisata akibat wabah Corona.

"Saya kira faktor utama adalah panik pemerintah karena membayangkan pemasukan melalui pariwisata yang masih drop," ujar Rocky.

"Misalnya dua juta turis China yang potensial tidak bisa lagi memasukkan devisa."

Ia menjelaskan, pemerintah sempat mengalami dilema dalam menghadapi wabah Corona.

"Jadi mendua pikirannya pemerintah, antara kebutuhan devisa dan kecemasan terhadap virus ini," kata Rocky.

Lantas, Rocky menyebut adanya miskoordinasi yang menyebabkan banyaknya informasi yang simpang siur.

"Itu yang menyebabkan enggak ada koordinasi isu maka setiap orang di dalam pemerintahan antara mau ngomong dan enggak mau ngomong," kata Rocky.

"Ditanya pun harus ngomong, keluarnya kacau."

Simak video berikut ini menit ke-2.35:

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: