DEMOKRASI.CO.ID - Walikota Surabaya merespon cepat permintaan pengadaan alat pelindung diri (APD) yang saat ini sudah kehabisan stok.
Saya akan bantu ini, saya akan bantu buatkan. Insya Allah kalau ini saya bisa. Kalau memang (kebutuhannya) itu saya buatkan. Saya minta contohnya saja," kata Tri Rismaharini atau Risma saat menerima audiensi dari perwakilan Perdatin dan Perdici di rumah dinasnya, di Surabaya, Senin (23/3).
Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) Jawa Timur dan Perhimpunan Dokter Intensive Care Indonesia (Perdici) menemui Risma untuk mendiskusikan soal ketersediaan APD yang kehabisan stok sehingga menyulitkan pekerjaam tim medis.
Kebutuhan yang diajukan seperti, face shield atau alat pelindung wajah yang terbuat dari mika, baju overall dokter, masker, hingga ventilator (alat bantu pernafasan). Perdatin dan Perdici juga membawa contoh face shield yang bisa dibuat secara mandiri dari bahan mika.
Risma pun menginstruksikan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya agar memenuhi kebutuhan tenaga medis tersebut. Ia memastikan siap memproduksi secara mandiri beberapa kebutuhan APD seperti face shield dan baju overall.
Risma akan meminta UMKM binaan Dinas Perdagangan (Disdag) Surabaya diberdayakan dalam proses pembuatan baju overall dokter yang terbuat dari bahan kain korteks.
"Kami siap bantu, UMKM di eks Lokalisasi Dolly juga bisa buat ini (baju overall)," tegas Risma.
Jajaran Pemkot Surabaya juga akan memproduksi sendiri kebutuhan face shield atau pelindung wajah.
Setidaknya 2.000 face shield dan baju overall bakal disiapkan Pemkot untuk membantu kebutuhan tenaga medis Perdatin Jatim. (Rmol)