DEMOKRASI.CO.ID - Ramalan China dan Badan Kesehatan Dunia atau WHO bahwa Amerika Serikat akan menjadi pusat pandemi wabah Virus Corona atau COVID-19 akhirnya terbukti juga.
Untuk pertama kalinya, Amerika Serikat menjadi negara nomor 1 dalam jumlah penderita corona. Jumlah penderita corona di negeri adi kuasa ini sudah melampaui China.
Berdasarkan data resmi yang disiarkan CSSE Johns Hopkins University, hingga pukul 05:00 WIB, Jumat 27 Maret 2020, kini total penderita corona di Amerika Serikat sudah mencapai 82.404 orang.
Sedangkan China kini tergusur ke posisi kedua dengan total 81.782 orang. Diikuti Italia di posisi ketiga dengan total 80.589 jiwa.
Jumlah penderita corona di Amerika meledak sangat dahsyat. Sehari sebelumnya, Kamis 26 Maret 2020, total penderita corona di Amerika hanya berada di angka 69.171. Dengan dasar data di atas maka dapat terhitung dalam sehari 13 ribu lebih warga Amerika terjangkit corona.
Sebelumnya WHO sudah memperingatkan Amerika untuk mewaspadai kondisi yang semakin memburuk, WHO memprediksi Amerika bakal bisa menggantikan China sebagai negara terparah dan terbanyak korban corona.
Bahkan China sudah memprediksi angka penderita corona di Amerika mencapai 34 juta jiwa dan 20 ribu orang meninggal dunia. Namun, Amerika tak mengakui hal itu.
Prediksi China didasari laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dari Badan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat atau CDC tentang terjadinya salah diagnosa. China menyebut corona sudah menyerang Amerika jauh sebelum corona menyerang Kota Wuhan. Hanya saja Amerika mendiagnosa sebagai penyakit flu biasa.[viva]