DEMOKRASI.CO.ID - Polisi menetapkan status tersangka kepada Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Labuhanbatu Paisal Purba. Paisal sebelumnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) terkait pungli proyek RSUD Labuhanbatu.
Penangkapan Paisal terkait proyek pungli RSUD ini dilakukan di tengah wabah Corona.
"Sudah ditetapkan sebagai tersangka. Sekarang dalam proses penyidikan," kata Kasubdit Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan kepada wartawan, Selasa (3/3/2020).
Paisal ditetapkan tersangka bersama satu orang lainnya yaitu Zefri Hamsyah, PNS Staf Bagian Umum Dinas Perkim Labuhanbatu.
Dari penangkapan itu ada cek sebesar Rp 1,4 miliar yang diamankan oleh Polda Sumut. Selain itu, polisi juga mengamankan uang tunai senilai Rp 40 juta. Duit itu disita dari dalam amplop bertuliskan PT Telaga Pasir Kuta.
OTT 3 Orang
Dalam OTT yang dilakukan Senin (2/3) lalu, Polda Sumut menangkap 3 orang. Selain Paisal dan Zefri, polisi juga menangkap Kurnia Ananda selaku pegawai honorer dinas Perkim Labuhanbatu. Paisal dan Zefri sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi mengatakan, mereka diamankan terkait dugaan pungli proyek RSUD.
"Dugaan tindak pidana korupsi terkait pungli untuk mempercepat proses pembayaran 100% atas proyek pengadaan pekerjaan pembangunan rumah sakit umum daerah Labuhanbatu TA 2019," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Senin (2/3/2020).
Penangkapan pungli proyek RSUD ini terbilang ironis di tengah kondisi virus Corona yang mulai masuk di Indonesia. Presiden Joko Widodo menyebutkan ada 2 orang pasien positif Corona yang kini dirawat di RSPI Sulianti Saroso.
Sesditjen P2P Kementerian Kesehatan juga mengatakan, ada 155 spesimen yang disinyalir terjangkit virus Corona diperiksa Kementerian Kesehatan. Spesimen tersebut berasal dari 35 rumah sakit di 23 provinsi di Indonesia.(dtk)
