DEMOKRASI.CO.ID - Dua warga NTB dipastikan positif terjangkit virus Corona, Kamis (26/3/2020). Meraka adalah pasangan suami istri asal Lombok Timur yang baru saja pulang dari Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandini Eka Dewi menjelaskan, sepulang dari Jakarta pasien positif Corona tidak langsung sakit. ”Dia dalam keadaan sehat,” katanya, dikutip Pojoksatu.id dari Jawa Pos.
Lebih jauh dijelaskan Eka, sepekan sebelum dicurigai Covid-19, kedua pasien positif ini memeriksa kesehatannya di dokter, di Lombok Timur. Tapi karena tidak sembuh, baru dia periksa kesehatan lagi ke dokter yang sama. ”Periksa lagi baru dicurigai Covid,” katanya.
Masalahnya, 80 persen orang terkena Covid-19 tidak menunjukkan gejala, tetapi dia menjadi kurir yang menularkan virus ke orang lain.
Karena itu, semua orang yang sudah pernah berinteraksi langsung dengan kedua orang tersebut dilacak. ”Semuanya didata, merekalah nanti yang menjadi sasaran rapid test,” katanya.
Jumlah orang yang sudah di-tracking sebanyak 44 orang. Mereka adalah keluarga dan orang yang pernah kontak langsung dengan yang bersangkutan. Mereka semua berisiko tinggi terjangkit Korona. ”Dia kontak erat dengan yang confirmation (Covid),” katanya.
Kondisi orang-orang tersebut sehat, namun terus mendapat pemantauan selama 14 hari ke depan. ”Mereka sudah dites dan masih dalam masa karantina,” jelasnya.
Hanya saja, Eka mengingatkan, tes cepat tidak bisa diandalkan dalam menguji orang positif Covid-19 atau tidak. Meski rapid test menunjukkan positif, belum tentu mereka positif Korona. Demikian sebaliknya, kalau hasilnya negatif belum tentu negatif Korona. ”Rapid test itu hanya untuk surveilans cepat,” katanya.
Misalnya, dari 50 orang yang dites, kemudian ada yang positif langsung disisihkan untuk dikarantina selama 14 hari dan diberi obat. ”Kalau hasil uji lab-nya positif baru dia positif Covid-19,” katanya. [pojoksatu]